Kalapas Maros Ingin Remisi Juga Diberikan ke Binaan yang Rajin Membaca

Penulis: Ansar
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Lapas Klas II A Maros, Warsianto memberikan sambutan dalam kegiatan Temu Literasi Sulselbar di aula Lapas Klas II A Maros, jalan Raya Kariango, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Kepala Lapas Klas II A Maros, Warsianto mengatakan, dalam proses pembinaan, pihaknya menemukan sejumlah kendala yang telah dilaluinya.

Terutama, masalah pada pemberian remisi atau pemotongan masa tahanan napi.

Selama ini, pemberian remisi diberikan kepada napi dilakukan setelah berkelakuan baik dan mendonorkan darahnya sebanyak lima kali. Indikator pemberian remisi tidak pernah berubah.

"Tapi kami pikir, kalau hanya kelakuan baik dan donor darah itu sebagai indikator pemberian remisi, rasanya tidak lengkap. Kami ingin mengubah cara berpikir mereka (napi). Caranya dengan membaca buku," katanya.

Hal tersebut dikatakannya saat menghadiri Temu Literasi Sulselbar di aula Lapas Klas II A Maros, jalan Raya Kariango, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai.

Saat mengawali menjalankan program Literasi tersebut, Lapas bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan Pemkab Maros. Pemkab selalu membawa mobil perpustakaannya ke Lapas.

Saat tiba di Lapas, sejumlah napi berlomba untuk membaca. Hal tersebut membuatnya, tertarik dan setuju jika Pemerintah menerapkan pemberian remisi juga berdasarakan baca buku.

"Kita ingin perkembangan cara berpikirnya. Apalagi di Sulsel, banyak anggota literasi. Banyak komunitas di luar berjalan secara ikhlas dan sukarela. Makanya kami fikir, kenapa kita tidak terapkan di Lapas. Apalagi minat baca dari napi sangat tinggi," katanya.

Warsianto menginginkan, napi yang berada di dalam jeruji besi dan lingkungannya dibatasi tembok, tidak ketinggalan pengetahuan oleh warga yang bebas berkeliaran.

"Kami inginkan, kalau warga binaan kami sudah keluar, mereka bisa bergabung dengan warga lainnya. Kami di Lapas tidak mau tertinggal oleh komunitas. Makanya kita perlu kerjasama," katanya. (*)

Berita Terkini