Family Gathering Pertamina MOR VII
Musium Sisa Hartaku, Saksi Bisu Meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta
Kota Gudeg sebutan untuk Yogyakarta, menjadi saksi sebuah bencana alam, letusan Merapi pada 2010.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, YOGYAKARTA -Di Hari Kedua, peserta Family Gathering (Famgat) Saribattang Pertamina MOR VII Sulawesi 2018 berkesempatan mengunjungi kawasan wisata Gunung Merapi di Kabupaten Slemen, Yogyakarta, Sabtu (11/2/2018).
Tidak jauh beda dari hari pertama, dimana peserta Famgat dimanja dengan lokasi yang sejuk, berbukit, spot foto dari lereng pengunungan, bedanya terlihat pohon pinus saja.
Kota Gudeg sebutan untuk Yogyakarta, menjadi saksi sebuah bencana alam, letusan Merapi pada 2010.

Namun di balik bencana itu, Merapi dan sekitarnya kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun asing, karena banyak tempat yang menyajikan hal-hal luar biasa.
Mulai dari pemandangan alam yang indah, hingga tempat berbau sejarah ada semua di sini.
Mungkin hal ini menjadi alasan kelompok-kelompok mahasiswa dari luar Jogja datang mengunjungi tempat wisata di sekitar Gunung Merapi. Selain untuk piknik, tempat wisatwa di Merapi memang memberikan perjalan edukatif bagi pengunjung.
Ini utamanya bagi Anda yang gemar dengan petualangan dan perjalanan penuh emosional. Anda pasti senang berwisata di daerah sekitar Merapi. Salah satunya, yakni Musium Sisa Hartaku.

Ilham dari komunitas 86 MJTC yang mengantar sekaligus menjadi tour guide menuturkan, museum ini tidak seperti museum-museum yang kita kenal selama ini, yaitu museum yang dibangun bertingkat dengan barang-barang yang disimpan di lemari kaca.
"Seperti namanya, Museum sisa hartaku merupakan museum penyimpanan barang-barang warga yang masih tersisa setelah adanya letusan Gunung Merapi," katanya.

Museum itu tidak berupa gedung, namun berupa bangunan yang dulunya rumah, saat ini rumah ini hanya tersisa dindingnya saja. Tempat ini pun menjadi saksi bisu dahsyatnya letusan Gunung Merapi.
Di sana kita dapat melihat banyak perkakas sehari-hari yang sudah tidak layak digunakan lagi, mulai dari sepeda motor, TV, meja, kursi, hingga berbagai peralatan dapur. (*)