Kalah Debat Oleh Ustadz Felix, Abu Janda Ungkap Siapa Diri dan Organisasinya. Ternyata Ini Misinya

Penulis: Nurhadi
Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu Janda alias Permadi Arya mengikuti Diklatsar salah satu organisasi keagamaan di Indonesia

Sebagai bentuk perlawanan kepada ISIS, Abu janda kemudian membuat sejumlah video parodi.

Video Parodi Abu Janda Al Bolliwudi untuk menyindir Abu Jandal Al Indonesi ()

Salah satu videonya berjudul, ‘Ancaman ISIS terhadap KPI’.

Dalam video parodi itu Permadi alias Abu Janda menirukan gaya Abu Jandal.

"Ketahuilah, bahwa tentara-tentara film India menunggu kalian dari Inspektur Vijay, Sanjay Dutt, sampai Amitabh Bachchan," seru Abu Janda.

Rupanya Permadi alias Abu Janda mengolok-olok ISIS dengan menyebut sejumlah tokoh film India (Bollywood).

Permadi Arya memang tampaknya memiliki kegemaran kepada film-film Bollywood.

Alasan ini pula yang menggunakan gelar al-Boliwudi di belakang namanya.

Dan untuk meyakinkan jika dia muslim ia pun menambahkan gelar 'ustad' di depannya.

Tapi permadi akhirnya mengakui jika dirinya bukan ustad dalam acara ILC kemarin.

Abu Janda mengaku kalah

Secara jujur, Abu Janda yang juga mengaku pendukung berat bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama ini mengaku kalah debat di acara stasiun TV swasta TV One.

Meski telah usai, tayangan Tayangan talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (5/12/2017) di TV One dengan bertajuk '212: Perlukah Reuni?' masih menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Salah satunya tentang perdebatan antara antara ustadz Felix dengan penggiat media sosial Permadi atau lebih populer dikenal Ustadz Abu Janda Al Boliwudi.

Seperti diketahui, program tersebut menghadirkan sejumlah narasumber. Selain kedua nama tadi, turut hadir budayawan Sujiwo Tejo, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dengan Fadli Zon, dai KH M Al Khaththath, pengacara Eggi Sudjana, dan musisi Ahmad Dhani.

Juga pengamat politik Rocky Gerung, anggota DPR RI Komarudin Watubun, dan penggiat media sosial Denny Siregar, Ketua Pengurus Besar NU Marsyudi Suhud, Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi/JIAD Aan Anshori, cendikiawan Muslim Asyumardi Azra, serta via video conference pakar hukum tata negara Mahfud MD.

Halaman
1234

Berita Terkini