Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Usai disindir Presiden Joko Widodo soal proyek Kereta Api di Sulsel yang tak kunjung tuntas, Kementrian Perhubungan RI langsung mengebut pengerjaannya, baik konstruksi ataupun pembebeasan lahannya.
Untuk menuntaskan proyek ini, Kementrian Perhubungan RI intens komunikasi bareng Pemerintah Daerah, termasuk Pemda Makassar yang akan menjadi stasiun keretanya.
Meski tahap konstruksi masih berlangsung di Pare-pare, Pemkot Makassar saat ini mulai melakukan persiapan dengan menyiapkan lahan yang rencana akan dipasangi rel kereta api.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengaku bahwa Pemkot Makassar telah melakukan persiapan.
Persiapan dimulai dengan sosialisasi, sembari menunggu finalisasi lokasi yang dilewati oleh jalur kereta api Trans Sulawesi.
"Lahan sudah siap. Termasuk, kami sudah memanggil pihak-pihak pemangku kepentingan, termasuk camat, lurah dan pemilik lahan untuk memberi tahu lokasi yang diperkirakan akan dilalui oleh jalur kereta api. Sembari menghitung NGOPnya, melalui surat-surat yang dimiliki," ujar Deng Ical, sapaan Wakil Walikota.
Untuk Makassar sendiri, titiknya dimulai dari perbatasan Kabupaten Maros, tepatnya Sungai Tangke Jangang, hingga ke Makassar New Port (MNP).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Akhir 2018 atau awal 2019, kereta api di Sulawesi Selatan sudah bisa beroperasi paling tidak 47 kilometer.
Menurutnya, proyek tersebut baru bisa terlaksana dalam dua tahun ini, dan untuk itu pemerintah menyiapkan anggaran Rp2 triliun. Masing-masing Rp1,6 triliun tahun ini dan Rp600 miliar untuk tahun mendatang.
"Harapannya, kita bisa menyelesaikan prasarana sepanjang 47 km sampai ke Pelahuhan Garongkong. Apa maksudnya? Yaitu kita memang akan mulai proyek ini dengan gunakan fasilitas KA ini untuk logistik. Paling tidak ada tiga pabrik semen di sini. Setelah kita selesaikan bagian ini. Selanjutnya kita selesaikan dengan swasta dalam istilahnya teknisnya KPBU (Kerjasam Pemerintah dengan Badan Usaha)," kata Budi Karya, baru baru ini. (*)