Hari Pahlawan

Pendiri HMI Jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Ketua HMI Maktim

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar Timur Abd Muis Amiruddin

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lafran Pane resmi diangkat menjadi salah satu pahlawan nasional oleh Presiden RI Joko Widodo.

Penganugrahan gelar pahlawan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 115 TK Tahun 2017 tanggal 6 November 2017, tentang penganugrahan gelar pahlawan nasional.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar Timur, Abd Muis Amiruddin mengatakan penganugrahan itu menjadi kebahagian bagi seluruh keluarga besar HMI.

"Bahagia HMI, sepotong bait dalam Hymne Himpunan Mahasiswa Islam tertuang dalam kalimat-kalimat penerus Lafran Pane. Seorang sederhana bersama kawan-kawannya mendirikan HMI di Kampus STI, kini Universitas Islam Indonesia Jogjakarta. beliau kini diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Sungguh ini adalah kebahagiaan tiada tara," ungkapnya kepada Tribun Timur, Jumat (11/10/2017).

Iya mengatakan, Lafran Pane sebenarnya sudah menjadi pahlawan sebelum dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional, karena jasanya HMI berdiri, dan karena HMI juga lahir banyak tokoh dan pemimpin bangsa.

"Nama-nama pemimpin dan pemikir bangsa telah terukir olehnya, mulai dari level nasional hingga daerah bahkan pelosok bangsa ini," ucapnya.

"Menggambarkan Lafran Pane di masa lalu hingga sekarang mungkin seperti dalam Catatan Lepas Wiji Tukul "Aku akan tetap ada dan berlipat ganda". Meskipun fisiknya telah tiada namun pikirannya tetap hidup dalam jiwa-jiwa anak HMI," tambahnya.

Menurutnya, penghargaan bangsa Indonesia kepada Lafran Pane patut diapresiasi dan disyukuri.

"Kader HMI yang paling bersyukur adalah kader yang selalu mengusahakan kemampuannya salam menerjemahkan 5 Kualitas Insan Cita yang tertuang dalam tujuan HMI. Seperti padi semakin berisi semakin tunduk, maka HMI dituntut untuk selalu bijaksana dan membuat pendahulunya bangga karena keilmuan dan kebijaksanaannya," imbuhnya.

Lanjut Abd Muis, selanjutnya yang harus dilaksanakan adalah membuat HMI semakin bermanfaat bagi umat dan bangsa.

"HMI harus tetap kokoh karena pengabdiannya bisa dibuktikan, ia harus tetap ada karena memang pantas dipertahankan. Maka tugas kita adalah memastikan HMI tetap terawat, kita semua harus mampu memastikan bahwa HMI menjadi organisasi yang hadir untuk merawat generasi umat, menjaga keutuhan bangsa. Hingga nanti HMI akan tetap hidul untuk umat dan bangsa," pungkasnya. (*)

Berita Terkini