Prof Nur Sadik: Naluri Nasionalisme Panglima Gatot Tak Diragukan Lagi

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Commanders Call TNI - Polri bersama rakyat di Lapangan Karebosi, dihadiri para jendral, Rabu (25/10/2017). Dihadiri langsung dihadiri Panglima TNI Gatot Nurmantyo, didampingi sejumlah pejabat Mabes TNI.

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar Kebijakan Publik Universitas Hasanuddin Prof Dr Nur Sadik menanggapi pernyataan dari Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang berbicara ekonomi di hadapan para prajurit TNI Polri di Lapangan Karebosi Jl Ahmad Yani, Makasssar, Rabu (25/10/2017).

Prof Nur Sadik mengatakan bahwa ekonomi itu ada kaitannya dengan pertahanan negara.

Olehnya itu, ia mengatakan jika pernyataan yang dilontarkan Panglima sudah tepat.

"Wajarlah, apalagi dia Panglima. Panglima itu harus tasu segala aspek dan kondisi negara ini. Naluri nasionalismenya tak diragukan lagi," katanya.

Menurutnya jika suatu negara perekonomiannya bagus, negara bisa membeli alutsista militer.

Untuk pahamnya sendiri, jika ekonomi rendah kriminal akan meningkat. Begitupun sebaliknya, jika ekonomi meningkat negara kuat dan pastinya masyarakatnya sejahtera.

Terkait dengan pernyataan Panglima politik atau bukan, itu memiliki makna tersendiri.

Historis negara Indonesia, sejumlah Presiden di negara ini berlatar seorang militer, seperti Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun Gatot kata Prof Nur beda dengan kedua seniornya yang pernah jabat Presiden.

Dimana keduanya ini memiliki partai politik sedangkan Jendral Gatot belum memiliki partai.

Hanya saja, di era reformasi atau negara maju itu didominasi sipil dibandingkan kekuatan militer.

Hal ini terlihat dari negara Amerika, Korea dan lainnya yang dipimpin oleh sipil. (*)

Berita Terkini