TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Minggu ini tepatnya, dari tanggal 17 hingga 22 Oktober 2017 para benda langit akan menampakkan diri di Indonesia.
Baca: Shandy Aulia dan Cinta Laura Umbar Belahan Dada di Paris, Video Bikini Merahnya Bikin Ngilu
Berikut enam fenomena yang bakal menghiasi langit sepanjang pekan ini:
1. Mars, Venus, Bulan, Berdekatan
Pada tanggal 17 Oktober 2017, misalnya, kita bisa melihat "kemesraan" antara planet Mars, Venus, dan bulan. Kedekatan tiga benda langit tersebut subuh tadi terlihat dengan mata telanjang.
2. Bulan Sabit Tua dan Venus
Hari berikutnya, 18 Oktober 2017, kita juga bisa menyaksikan iringan bulan sabit tua dan Venus sebelum fajar menyingsing.
3. Iring-iringan Jupiter dan Merkurius
Masih di hari yang sama, saat senja kita bisa menyaksikan iring-iringan Jupiter dan Merkurius menghiasi langit.
Namun, fenomena ini sepertinya tidak bisa kita saksikan karena langit Indonesia saat itu kemungkinan masih cukup terang.
Baca: Rossa dan Afgan Mau Kawin? Melly Goeslaw Beri Isyarat Mengejutkan, Rossa: Mbak Itu Info Dikontrol
"Konjungsi Merkurius dan Jupiter mungkin sulit dilihat karena posisinya sangat rendah, hanya setinggi 6 derajat," kata Muhato, penggiat Jogja Astro Club, saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (17/10/2017).
Muhato juga menambahkan bahwa fenomena langit tidak berhenti di situ saja. Selama minggu ini, Anda akan mudah mengamati berbagai fenomena langit.
4. Penampakan Planet Uranus
Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Marufin Sudibyo, seorang penulis di situs langit selatan.
Baca: cpns.kemkes.go.id - Ralat Lokasi dan Jadwal Ujian SKD CPNS Kemenkes 2017 di 3 Provinsi
Marufin berkata bahwa pada 19 Oktober 2017, Uranus akan menampakkan diri sepanjang malam.
"Uranus dapat dilihat sepanjang malam dengan mata telanjang," ujar Marufin melalui pesan singkat.
5. Hujan Meteor Mayor
Pada 21-22 Oktober 2017, di langit Indonesia juga akan terlihat hujan meteor mayor. Hujan meteor ini disebut dengan Orionids.
"Orionids kali ini cukup bagus, karena selain malam Minggu, langit tidak terganggu cahaya bulan karena fase bulan baru," kata Muhato.
Hujan meteor ini bisa disaksikan mulai dari tengah malam hingga subuh. Orionids kali ini kira-kira akan menampakkan 15-20 meteor setiap jam.
Dia juga mengingatkan bahwa salah satu syarat untuk melihat fenomena langit adalah kecerahan cuaca saat itu berlangsung. Selain itu, hujan meteor akan lebih mudah dilihat di langit gelap.
Inilah mengapa kampanye langit gelap atau "Globe at Night" diciptakan. Tujuannya untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya kondisi langit gelap dan efek dari polusi cahaya perkotaan terhadap astronomi.
6. Konjungsi Bulan dan Saturnus
Sebagai penutup, tanggal 24 Oktober 2017 juga ada konjungsi bulan dan Saturnus di langit barat. Fenomena ini bisa dilihat mulai dari matahari terbenam hingga jam 9 malam.
Meski bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi Muhato menyarankan melihatnya dengan teleskop. "Dengan teleskop lebih bagus karena bisa melihat kawah bulan dan cincin saturnus," jelasnya.(*)