Laporan Wartawan TribunLuwu.com, Desy Arsyad
TRIBUBLUWU.COM, BUA - Ribuan warga Kecamatan Bua memadati muara sugai desa Pabbaresseng di Dusun Muladimeng, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (21/09/2017).
Mereka datang untuk memperingati tahun Baru Islam, 1 Muharram 1439 Hijriah, dengan Hijratul Rasul.
Hijratur Rasul dilakukan melalui napak tilas dengan berjalan dari muara sungai tersebut sebagai tempat awal masuknya Islam di Jazirah Sulawesi menuju Masjid Jami Bua, Desa Tanarigella.
Warga menyusuri jalan Datuk Sulaiman di pendaratan pertamannya di Lapandoso dengan berjalan kaki sejauh lima kilometer.
Warga yang datang mulai dari anak-anak hingga orangtua dengan dengan dominasi pakaian putih dan membawa symbol-simbol Islami seperti kubah masjid, replika kakbah, dan menyanyikan lagu religi.
Camat Bua, Tandi Raja mengatakan, kegiatan yang dilakukan untuk memperingati tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1439 dan mengenang kembali awal sejarah masuknya Islam di Sulawesi.
"Disinilah Islam masuk pertama di Sulawesi. Kita mesti bersyukur karena kita punya pijakan sejarah sehingga bisa membuat kegiatan religi seperti ini. Tentunya kita berharap ke depan acara seperti ini dapat kita jadikan sebagai ajang wisata religi,” kata Tandi Raja.
Pihak Kedatuan Luwu, Andi Abdullah Sanad Kaddiraja, yang juga mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, Islam masuk di Luwu pada tahun 1603 Masehi yang dibawa oleh tiga muballig dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan melakukan pendaratan di muara sungai Desa Pabbaresseng, Kabupaten Luwu.
Ia berharap agar ke depan acara seperti ini menjadi kalender event wisata. "Kedepan semoga menjadi kalender event wisata dan dapat dijadikan tempat silaturrahmi pemeluk agama Islam di Sulawesi Selatan," tuturnya.(*)