TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Aksi protes pegawai PDAM Jeneponto yang belum mendapatĀ gajiĀ bulan Juni, dengan memutus aliran air ke rumah warga langsung dikeluhkan warga dan pengusaha.
Seperti yang dirasakan Sandi (30), warga Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
"Iya sudah hampir satu jam ini airnya tidak mengalir, padahal kita mau masak ini untuk layani pengunjung warkop," kata pemilik Warkop Liwang tersebut.
Dirinya pun mengaku dirugikan atas putusnya aliran air PDAM tersebut.
"Padahal kita juga rutin tiap bulannya bayar kasihan, jadi kalau bisa secepatnya dijalankan kembali," ujar Sandi.
Sementara, Ketua DPRD Jeneponto Muh Kasmin Makkamula yang dikonfirmasi terkait adanya gangguan pelayanan publik tersebut, mengaku menyesalkan tindakan pegawai PDAM Jeneponto yang memutus aliran air.
"Sudah diluar batas itu kalau begitu, karena ini layanan publik, kalau masalah gaji kita bisa bicarakan baik-baik, tidak boleh seperti itu," ujar Muh Kasmin.
Dirinya pun berjanji akan segera mengonfirmasi ke Direktur PDAM Jeneponto Amri Mahadi Kulle terkait gangguan tersebut.
"Hari Senin kita akan bahas persoalan gaji pegawai ini, tapi sekaranga saya telepon dulu direktur PDAM untuk segera dinyalakan," tuturnya.
Sekedar diketahui, pemutusan aliran air oleh pegawai PDAM Jeneponto buntut kegeraman pegawai lantaran gaji dan tunjangannya tidak kunjung dibayarkan.
Baca: Ini Dosa Dirut PDAM Jeneponto Sehingga Karyawannya Unjuk Rasa di DPRD
Baca: Gajinya Tak Dibayar, Pegawai PDAM Jeneponto Putuskan Aliran Air ke Rumah Bupati