Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Keberhasilan Polri dalam mengungkap sederetan kasus narkoba dengan menjaring beberapa bandar besar di Sulsel patut diacungi jempol.
Seperti Gembong Narkoba, Ruslan Hasan alias Culang (28) yang dijaring dan ditembak mati oleh tim dari Ditresnarkona Polda Sulsel, pada tanggal 28 Maret 2017, lalu.
Salah satu polisi yang tergabung dalam penangkapan itu, Ipda DK (24), lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2015 dan menjabat Panit di Ditnarkoba Polda.
Ipda Dk sedikit ceritakan bagaimana bandar narkoba beromzet Rp 1,2 Triliun itu bisa diungkap. Dia menyebutkan, kasus itu diselidiki kurang lebih tiga bulan.
Culang bersama istrinya Yayu Aprilianti ditangkap dirumah kos di Trans Mamuju-Palu, Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Selasa (28/3).
Ruslan ditembak oleh pihak kepolisian karena berusaha melarikan usai lakukan perlawanan, polisi pun membidiknya tepat didada kirinya hingga tewas.
"Dibawah pimpinan kami (Kombes Eka Yudha Satriawan), satu-persatu infonya kami kumpulkan dan lalu tim menginta di pasangkayu, sulbar," cerita Ipda Dk.
Kepada tribun, Ipda DK mengaku selama jadi polisi, menuntutnya untuk menerima kenyataan sebagai pelayan yang selalu siap menerima pujian, bahkan cacian.
"Saya telah memilih jalan ini (anggota Polri) sebagai pelayanan masyarakat. Dirgahayu bhayangkaraku ke 71," ungkap Dk kepada tribun, Sabtu (1/7/2017).
Menurutnya, Polisi adalah satu tuntutan tugas untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Tidak pernah lihat waktu dan situasi, kapan harus istirahat.
Keyakiyan adalah yang paling utama jika untuk menjadi berkat bagi keluarganya, lingkungan kerja, terutama masyarakat agar agar diberkahi sang pencipta.
"Untuk itu tetap semangat dan jadilah berkat dalam segala hal, untuk seluruh keluarga besar polri dimana pun kami bertugas. Dirgahayu Polri 71," ujar Dk.
Keberhasil tersebut beberapa waktu lalu, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Muktiono juga memberi penghargaan kepada anggota tim yang berhasil menangkap Cullang.
Kabid Humas Polda Kombes Pol Dicky Sondani mengaku, anggota yang dapat penghargaan ialah anggota Ditnarkoba Polda dan Polrestabes Makassar.
"Mereka yang dapatkan ini adalah yang berprestasi karena menangkap bandar narkoba besar makassar," kata Kombes Dicky Sondani beberapa waktu lalu.