Blak-blakan, Ririn Ekawati Ungkap Kelakuan dan Pesan Terakhir Suami Kepada Dirinya Jelang Meninggal

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ririn Ekawati

TRIBUN-TIMR.COM - Kepergian sang suami, Fery Wijaya (33) untuk selama-lamanya menghadap kepada Yang Maha Pencipta meninggalkan duka mendalam bagi artis Ririn Ekawati (34).

Fery begitu cepat dipanggil meninggalkan orang-orang tercinta dan pada usia yang masih begitu muda.

Fery dan Ririn baru setahun lebih menikah.

Mereka melangsungkan pesta pernikahan pada 30 September 2015.

Dari pernikahan tersebut lahir seorang putri bernama Abigail Cattaleya Putri pada 22 Desember 2016 atau tepat pada Hari Ibu.

Saat masih bayi, Abigail harus menerima kenyataan pahit menjadi anak yatim.

Baca: Siapa Sangka Jika Hanya dalam 2 Hari Ririn Ekawati Ditinggal Wafat 2 Orang Tercinta, Termasuk Suami

Mungkin karena itulah, jelang meninggal dunia, Fery saat bercakap dengan Ririn selalu menitip pesan singkat namun penuh makna yang amat dalam.

"Dia selalu ngomong sama aku 'jaga-in anak-anak'," ujar Ririn sambil menangis usai pemakaman suaminya di kompleks pemakaman elite San Diego Hills, Karawang, Provinsi Jawa Barat, Minggu (11/6/2017).

Ririn kini harus mengemban tanggung jawab berat sebagai orangtua tunggal.

Baca: Ibunda Ungkap Perbuatan Jupe Sebelum Wafat, Amalannya Tak Terputus dan Bangun Rumah di Surga

Sebelum kritis karena penyakit leukimia atau kanker darah dideritanya, Fery sekaligus seorang pengusaha berdarah Tionghoa sempat mengajak sang buah hati liburan ke Puncak, Jawa Barat.

Itulah liburan terakhir bagi mereka.

Yang tak bisa dilupakan pula wanita berdarah Bugis Luwu ini dari sang suami tercinta adalah berkelakuan manja jelang berpisah.

Ririn masih mengenang bagaimana Fery enggan jauh-jauh dari Ririn saat akan tidur.

"Jadi terakhir kami barengan, dia melakukan yang manis banget. Kayak kita kan kalau tidur selalu pegangan tangan maunya menempel gitu, terus nyariin aku terus. Aku cuma di kamarnya Cattleya sebentar, dia langsung nyariin maunya ditemenin," kata Ririn.

"Makannya juga selalu disuap-in, dia nggak mau orang lain yang ngambilin makanan. Sampai bikin minum saja kalau mbak yang bikin dia nggak mau. Pokoknya sweet banget deh terakhir-terakhir ini," ujar Ririn mengenang.

'Dibunuh' Kanker

Kanker darah atau leukimia adalah penyakit 'pembunuh' Fery. 

Dikutip dari Alodokter.com, kanker darah adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih.

Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang.

Pada kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur pada saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul.

Namun, lain halnya dengan pengidap kanker darah. 

Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal, tidak dapat berfungsi dengan baik, dan secara berlebihan.

Jumlahnya yang berlebihan akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga sel-sel darah yang sehat akan berkurang.

Selain menumpuk, sel abnormal tersebut juga dapat menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang. 

Jenis-jenis Kanker Darah

Ada berbagai jenis kanker darah.

Berdasarkan kecepatan perkembangannya, kanker ini dapat dikelompokkan menjadi akut dan kronis.Kanker darah akut berkembang dengan cepat akibat penambahan jumlah sel darah putih yang abnormal atau sel yang belum matang sehingga tidak dapat berfungsi secara normal.

Pertumbuhan ini sangat pesat  begitu pun penyebarannya ke dalam aliran darah.

Jenis ini harus ditangani dengan segera. Jika dibiarkan, tubuh akan kekurangan oksigen dan kekebalan tubuh terhadap penyakit atau infeksi menurun.

Sementara itu, kanker darah kronis berkembang secara perlahan-lahan dan dalam jangka panjang.

Sel-sel darah putih yang seharusnya sudah mati akan tetap hidup dan menumpuk dalam aliran darah, sumsum tulang, serta organ-organ lain yang terkait.  

Sel-sel ini lebih matang sehingga dapat berfungsi dengan baik untuk beberapa saat,

Oleh karena itu, gejalanya cenderung tidak segera dirasakan sehingga baru terdiagnosis setelah bertahun-tahun.

Kanker darah juga dapat dikategorikan menurut jenis sel darah putih yang diserang.

Kanker darah yang menyerang sel-sel limfa dikenal dengan istilah leukemia limfotik dan yang menyerang sel-sel mieloid disebut leukemia mielogen.

Berdasarkan dua pengelompokan di atas, terdapat empat jenis kanker darah yang paling sering terjadi. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing jenis. 

Leukemia limfotik akut atau acute lymphocytic leukemia (ALL)

ALL dapat menghambat fungsi  limfosit sehingga pengidapnya berpotensi mengalami infeksi serius.

Kanker darah ini umumnya diidap oleh anak-anak, tapi bisa juga menyerang dewasa.

Leukemia mielogen akut atau acute myelogenous leukemia (AML)

Ini adalah jenis kanker darah yang umumnya menyerang dewasa.

Tetapi, AML juga dapat diidap oleh anak-anak serta remaja.

Kanker ini akan membentuk sel-sel mieloid yang tidak sempurna dan dapat menyumbat pembuluh darah.

Leukemia limfotik kronis atau chronic lymphocytic leukemia (CLL)

Jenis kanker darah ini hanya dialami oleh orang dewasa.

CLL umumnya baru terdeteksi pada stadium lanjut karena pasien cenderung tidak merasakan gejala-gejalanya untuk waktu yang lama.

Leukemia mielogen kronis atau Chronic myelogenous leukemia (CML)

Jenis kanker darah ini kebanyakan diderita oleh orang-orang dengan usia di atas 20 tahun.

CML memiliki dua tahap.

Pada tahap pertama, sel-sel abnormal akan berkembang secara perlahan-lahan.

Ketika memasuki tahap kedua, jumlah sel-sel abnormal akan bertambah dengan pesat sehingga akan menurun secara drastis.

Secara umum, kanker darah atau leukemia menyangkut sumsum tulang yang menjadi tempat pembuatan sel darah putih.

Sel yang umumnya efektif membasmi infeksi ini tumbuh secara tidak normal sehingga akhirnya membuat kekebalan tubuh tidak berfungsi secara maksimal.

Gejala-gejala Kanker Darah

Gejala kanker darah sangat beragam.

Tiap penderita biasanya mengalami indikasi yang berbeda-beda, tergantung kepada jenis kanker darah yang diidap.

Indikasi-indikasi kanker ini juga cenderung sulit dikenali karena cenderung mirip dengan kondisi lain, seperti flu.

Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejala umum yang tidak kian membaik atau mereda, seperti: 

  • Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan,
  • Demam,
  • Menggigil,
  • Sakit kepala,
  • Muntah-muntah,
  • Keringat berlebihan, terutama pada malam hari,
  • Nyeri pada tulang atau sendi,
  • Penurunan berat badan,
  • Pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa,
  • Muncul infeksi yang parah atau sering terjadi,
  • Mudah mengalami pendarahan (misalnya sering mimisan) atau memar,
  • Muncul bintik-bintik merah pada pada kulit.

Berita Terkini