Yaa Allah, Jenazah Yana Zein Sempat Dibiarkan 'Terlantar' di RS Gegara Masalah ini

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yana Zein

TRIBUN-TIMUR.COM - Duka sedang menyelimuti dunia hiburan Tanah Air.

Aktris Yana Zein yang lahir di Moskwa, Rusia, 27 Agustus 1972, menghembuskan nafas terakhir pada usia 44 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Kota Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Hingga Kamis siang, jenazah ibunda Aurelia Callista Carilla dan Alika Pandora Salvine tersebut sempat 'terlantar' di rumah sakit.

Baca: Asisten Ungkap Fakta Mengejutkan soal Yana Zein Bohong Sebelum Meninggal Dunia

Artis Firda Kusler atau Firda Razak, sahabat almarhumah mengatakan, jenazah Yana sempat terlambat diurus karena keluarga tak memiliki dana.

“Keluarga Yana, mamahnya Yana itu, memang sudah dalam kondisi yang enggak ada uang sama sekali,” kata Firda Kusler sebagaimana dikutip dari Grid.ID.

Malah, kabarnya, keluarga sedang kesulitan untuk membeli peti jenazah.

“Itu dia kenapa, Yana kan meninggal jam 01.00 ya, sampai sekarang belum dimandi-in dan belum ada kejelasan untuk rumah duka, pemakaman, karena memang sudah enggak ada dananya,” kata Firda.

“Karena kan segala macamnya itu memang membutuhkan dana,” kata Firda Kusler.

Namun, entah siapa membantu, akhirnya masalah biaya tersebut dapat teratasi.

Jenazah Yana Zein dibawa ke rumah duka di Jakarta Selatan.

Pantauan Tribunnews.com, jenazah dimasukkan ke peti jenazah berwarna putih yang ditutupi dengan kain transparan.

Jasad Yana tampak terbujur kaku dengan busana berwarna putih.

Wajahnya juga dipoles riasan dengan lipstik merah muda.

Pihak keluarga dan rekan mulai berdatangan.

Sementara kedua anak Yana masih duduk di dekat jenazah almarhumah.

Bohong-in Kita Semua

Asisten almarhumah, Nita, mengungkapkan fakta mengejutkan perihal kondisi kesehatan Yana sebelum meninggal dunia.

Jika sebelumnya saat tiba di Indonesia pada Minggu (28/5/2017) lalu usai berobat di China karena kanker payudara stadium empat, Yana mengaku sudah sehat, ternyata itu tidak benar.

"Iya dia bohong. Dia pengin anak-anaknya itu senang. Dia bohong-in kita semua, dia pura-pura tegar. Memang enggak kelihatan dia sakit, tapi begitu nyampe ke rumah, langsung tidur. Dia bilang 'badan saya semua kesemutan'," kata Nita saat dihubungi, Kamis siang, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Bahkan, lanjutnya, Yana sudah membuat skenario agar sebisa mungkin ia tampil segar dan bugar di hadapan keluarga dan awak media yang menyambutnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ketika itu.

"Dia bilang 'nanti di bandara kamu harus temen-in saya ke kamar mandi, saya mau dandan secantik mungkin. Saya harus segar di depan mereka," ujar Nita.

 Yana juga meminta Nita untuk mengatakan kepada awak media, bahwa ia sudah bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda lagi.

"Pas di kamar mandi dia bilang 'suster nanti kalau ada wartawan ketemu sama saya, nanti kamu makan ya istirahat dulu. Nanti kalau saya sudah menuju kamu, kamu bilang gini teman-teman wartawan, Mbak Yana ini sebenarnya udah bisa jalan'. Aku disuruh sampein gitu, ya udah aku bilang gitu karena itu permintaan Mbak Yana," katanya.

Nita hanya bisa terheran-heran melihat usaha Yana agar bisa terlihat sehat. Namun, ia saat itu tetap berusaha menjaga agar tidak terlalu kelelahan.

"Makanya pas dikerubutin sama wartawan, kasih udara dong. Jangan terlalu dekat. Takut dia engap, pingsan. Dokter itu bilang mbak Yana harus pakai masker, tapi dia bilang 'nanti anak-anak bilang apa kalau saya masih sakit'," kata Nita.

Bukan cuma itu, Yana juga menutupi fakta bahwa ternyata muncul lagi benjolan pada payudara dan tangannya.

"Dia bilang kalau tangannya abis disuntik vitamin jadi bengkak, itu bohong. Itu kan masih ada getah bening. Tumbuh lagi ada satu di belakang, tangan kiri tumbuh lagi getah bening. Benjolan lagi nongol di atas payudaranya yang kiri di atas lukanya, iya itu getah bening kata dokter," kata Nita.

Ia mengatakan, dokter di China sudah memberikan penanganan medis terbaik untuk Yana. Namun, kankernya sudah menjalar ke organ-organ tubuh lainnya.

"Sebenarnya waktu itu dokter pun udah bilang, kalau mbak Yana itu livernya udah enggak bagus. Jadi dokter saranin kami pulang dulu. Kalau pasien di China disuruh pulang tanpa permintaan dari pasien itu.... Terus mbak Yana enggak dikasih jadwal balik lagi ke China kapan," ujar Nita.

"Dokter bilang saya udah lakuin yang terbaik buat Yana. Emang dokter suruh kita pulang itu sudah satu bulan lalu. Makanya aku heran pas di terminal bandara kok Mbak Yana gini," tambahnya.

Dari 'Cintaku di Rumah Susun Hingga 'Cinta di Langit Taj Mahal'

Semasa hidupnya, Yana selalu menghiasi layar kaca.

Dia memang membintangi sejumlah film dan sinetron Indonesia, yakni:

Film 

- Cintaku di Rumah Susun (1987),

- Kutunggu Jandamu (2008),

- Susuk Pocong (2009).

Sinetron

- Di Antara Dua Pilihan (1999),

- Apa Katanya Cinta (2001),

- Tersanjung (2001-2003),

- Doa dan Anugerah (2002-2003),

- HIV + (2003),

- Ada Jalan ke Roma (2004)

- Hidayah (2006)

- Anak Membawa Berkah (2009),

- Cinta di Langit Taj Mahal (2015).

Berita Terkini