وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ
“Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi” (HR Al Bukhari)
Sebagian ulama menjelaskan bahwa ghadwah dalam hadits ini artinya adalah waktu antara subuh dan matahari terbit.
Ulama sekaliber Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa ketika dirinya berdzikir setelah subuh, siangnya beliau semangat. Kekuatannya bertambah.
Tetapi ketika tidak berdzikir di waktu pagi setelah subuh, siangnya seperti kehilangan semangat.
4. Lemah, Mudah Sakit
Tidur di waktu pagi juga bisa mengakibatkan kondisi fisik melemah dan mudah sakit. Terutama sakit kepala.
Menurut sebuah hasil studi, tidur pagi menyebabkan serebrospinal bergerak ke otak.
Inilah yang menimbulkan sakit kepala.
Jauh sebelum adanya studi ini, Ibnu Qayyim Al Jauziyah telah memberikan nasehatnya.
“Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat,” tulisnya dalam Zaadul Ma’ad.
5. Lemah Syahwat
Seperti tercantum dalam Zaadul Ma’ad tersebut, tidur pagi setelah subuh juga bisa mengakibatkan lemah syahwat.
6. Terhalang dari Rezeki
Jika keberkahan bisa bermakna luas berupa hilangnya kebaikan –kalaupun tetap berlimpah- rezeki, tidur pagi juga secara khusus bisa menghalangi rezeki.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –masih dalam Zaadul Ma’ad- mengatakan: “Empat hal yang menghalangi datangnya rezeki adalah tidur di waktu pagi, sedikit salat, malas-malasan dan berkhianat.”
Wallahu a’lam bish shawab.(klikdokter.com/bersamadakwah.net)