Baca tanpa iklan
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Mantan Wakil Bupati Jeneponto Syamsuddin Zainal tidak sepakat atas tudingan anggota DPR RI Mukhtar Tompo, yang menganggap Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo gagal membangun Bendungan Kelara Kareloe.
Menurutnya, pembangunan bendungan itu tidak terlepas dari jerih payah SYL, akronim nama Syahrul Yasin Limpo, sebelum menjabat Gubernur Sulsel 2008.
"Saya tidak sepakat jika Mukhtar Tompo anggap Pak SYL gagal, karena waktu itu saya yang saksikan langsung penandatanganan MoU antara Bupati Jeneponto waktu itu Baharuddin Baso Tika dan Pak SYL sebagai Bupati Gowa tahun 2002," kata Syamsuddin Zainal kepada TribunJeneponto.com via selular, Selasa (25/04/207) malam.
Baca: Karlos Tuding Mukhtar Tompo Mengada-ada Soal Waduk Kelara Jeneponto
Penandatanganan Memorian of Understnding disaksikan oleh ketua DPRD Jenponto kala itu almarhum Radjamilo.
"Saya juga hadir, karena waktu itu saya masih anggota DPRD, jadi disepakatilah awalnya dibangun di Kelara Jeneponto," kata Syamsuddin Zaenal.
Namun, setelah terpilih sebagai Gubernur Sulsel 2008, lokasi pembangunan dipindahkan ke Kabupaten Gowa.
Baca: Ingatkan Janji SYL Soal Bendungan Kareloe Jeneponto, Ini Kata Mukhtar Tompo
"Setelah terpilih, SYL memindahakan ke Gowa karena hasil penelitian Unhas waktu itu menemukan adanya patahan wilayah Jeneponto yang membahayakan jika dibangun," ucap Zaenal.
"Sangat keliru kalau dikatakan SYL gagal, buktinya proses pembangunan masih sementara berjalan dan memang sempat terhenti, namun Pak SYL yang memperjuangkan kembali sehingga tetap lanjut," tuturnnya.(*)
Baca: Saling Lapor, Syamsuddin Karlos Juga Laporkan Mukhtar Tompo ke Polres Jeneponto