Perkenalkan Komunitas Muskar, Suarakan Musang Bukan Hama di Makassar

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Mahyuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musang Lovers Makassar (Muskar) masih tergolong baru di ranah komunitas Tanah Daeng. Umurnya belum cukup setahun.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musang Lovers Makassar (Muskar) masih tergolong baru di ranah komunitas Tanah Daeng. Umurnya belum cukup setahun.

Resmi berdiri 24 Agustus 2016 silam dengan 23 anggota.

Saat ditemui di Mall GTC Tanjung Bunga Makassar, Jumat (7/4/2017) sore, komunitas pecinta hewan ini unjuk aksi dengan musang peliharaanya.

Pembina Muskar, S Yahya menuturkan dari 23 anggotanya yang terdaftar, hanya 70 persen yang aktif.

"Jenis musang yang kami miliki ada empat. Musang pandan, musang pandan albino, musang bulan, musang cream albino, dan musang rase. Nah di antara empat musang itu hanya jenis rase yang karnivora (pemakan daging) sisanya omnivora (pemakan sembarang)," kata wirausaha parfum itu.

Baca: Todolo Terbentuk di Toraja, Komunitas Pecinta Anjing Ras

Selama ini, aktivitas Muskar lebih kepada sosialisasi dan penyebaran informasi tentang musang.

"Setiap minggu kita ngumpul di Anjungan Pantai Losari atau di depan Benteng Rotterdam. Kita menyuarakan bahwa musang bukan hama, tetapi hewan lucu untuk dipelihara," kata Yahya sapaannya.

Sharing masalah musang, dan cara memelihara giat dilakukan Muskar.

"Kalau nyakar yah sama seperti anjing dan kucing. Agak geli, karakternya rata-rata hyperaktif. Namun pwmeliharaanya asama kaya anjing dan kucinglah," kata Yahya.

Anggota Muskar paling muda berumur 17 tahun paling tua 27 tahun.

Sedangkan musang termuda yang dipelihara berumur 3 bulan dan paling tua 2,5 tahun.

Amrullah, salah satu anggita Muskar yang paling muda.

Ia memiliki musang berumur 5 bulan. Jenis musangnya rase.

"Belinya dari teman di Jawa. Harganya Rp 500 ribu. Milih pelihara musang karena pengen coba aja. Ini sudah dua bulan meliharanya, kaya kucing aja sih," kata lelaki berusia 17 tahun itu.

Soal memberi makan, musang Amrullah makan 2 kali sehari.

"Saya beri makan kepala ayam 3 potong sekali makan. Jadi enam kepala ayam sehari. Sering juga ngasi buah sih," ujar Ullah sapaanya. (*)

Berita Terkini