TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Luluk Praptiningsih (17), siswi kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pinrang yang tewas terjatuh dari gunung Bamba Puang Enrekang, dikenal berprestasi.
Hal itu diutarakan sepupu korban, Anugrah saat ditemui TribunPinrang.com, di rumah duka, Lingkungan Tasokkoe, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (5/4/2017).
"Luluk itu periang, rajin, dan juga berprestasi," tuturnya.
Anugrah menyebutkan, Luluk selalu memperoleh rangking pertama dari Sekolah Dasar (SD) hingga tamat Sekolah Menegah Pertama (SMP).
"Kalau prestasinya di SMA, saya tak begitu tahu," ujarnya.
Baca: Siswi SMAN 1 Pinrang Tewas di Gunung Bambapuang Enrekang
Ayah korban, Jumali alias Ali mengatakan, Luluk merupakan sosok anak yang jarang keluar rumah.
"Itu pun kalau keluar rumah, pasti di antar sama saya," ujarnya.
"Entah kenapa anak saya tiba-tiba ingin keluar dan naik motor sendirian kala berangkat ke Enrekang," kata Ali menambahkan.
Sementara itu, Ibunda korban, Nursiah alias Nuru enggan untuk berkomentar, ia tampak masih syok lantaran kehilangan puteri kesayangannya.
Baca: Kronologi Tewasnya Siswi SMAN 1 Pinrang di Gunung Bambapuang Enrekang
Luluk tewas terjatuh dari gunung Bamba Puang Enrekang, Selasa (4/4/2017) kemarin.
Korban berangkat ke Enrekang untuk refreshing dan menikmati hari libur.
Ia berangkat bersama dua rekannya.
Ayahnya, Ali bekerja sebagai mandor tukang batu dan ibunya Nuru hanya sebagai IRT.
Korban telah dimakamkan di TPU Tosokkoe, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.