Unismuh Makassar Terapkan Parkir Elektronik, Gratis

Penulis: Hasrul
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mulai, Senin (3/4/2017) menerapkan Electronic Parking bagi kendaraan roda dua atau sepeda motor di lingkungan kampus, Jl Sultan Alauddin Makassar.

Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mulai, Senin (3/4/2017) menerapkan Electronic Parking bagi kendaraan roda dua atau sepeda motor di lingkungan kampus, Jl Sultan Alauddin Makassar.

Sistem Electronic Parking tersebut hampir sama dengan sistem parkir di Mal Panakukang dimana setiap mahasiswa yang menggunakan kendaraan roda dua harus mengambil karcis dengan menekan tombol pada mesin Electronic Parking tersebut.

Setelah menekan tombol dan mengambil karcis, maka portal pada mesin tersebut secara otomatis akan naik begitu seterusnya dan pada saat keluar nanti karcis harus diperlihatkan pada petugas yang berjaga.

Baca: Erwin Akib, Dekan FKIP Unismuh Resmi Pimpin Alumni UTM Chapter Sulawesi

Penerapan Electronic Parking tersebut mendapat respon yang baik oleh sivitas Unismuh Makassar khususnya mahasiswa karena pihak Universitas tidak memungut biaya atau geratis.

"Hari ini kita mulai terapkan karena sebelumnya kita sudah sosialisasi dan uji coba dan pastinya tidak berbayar," kata Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman Rahim SE MM kepada tribun timur.com, Senin (3/4/2017).

Baca: Tahun 2019, Unismuh Makassar Target Akreditasi A Institusi

Penerapan Electronic Parking tersebut bertujuang untuk meningkatkan pelayanan bagi mahasiswa maupun dosen agar perasaan aman dan nyaman dalam kampus semakin meningkat utamanya bagi penggunaan kendaraan berbermotor.

"Selama ini kita lakukan pemeriksaan STNK dan itu ribet, electronic parking ini, lebih cepat, lebih aman dan nyaman," kata Rahman Rahim.

Meski demikian, Rahman Rahim mengingatkan kepada dosen dan mahasiswa agar tetap hati-hati dan waspada meski sudah diterapkan electronic parking.

"Tetap pemilik kendaraan hati-hati dan waspada karena sistem tersebut tidak menjadi jaminan, dan pihak kampus juga tidak mengganti apabila ada kendaraan yang hilang," tutur Rahman Rahim mengingatkan. (*)

Berita Terkini