Laporan wartawati TribunWajo.com, St Hamdana Rahman
WAJO, TRIBUN-TIMUR.COM - Sulfiani (22), gadis asal Kelurahan Malakke, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, dikabarkan bunuh diri gara-gara orangtuanya menolak lamaran kekasihnya.
Dia diduga nekat mengakhiri hidupnya usai menenggak racun, Sabtu (4/3/2017).
Pemilik akun 'Ummul Exhelq' pada Facebook yang pertama kali menyampaikan kabar tersebut.
"Uang panaik berujung kematian. Dulu liat di film sekarang di kampung sendiri," tulis pemilik akun 'Ummul Exhelq', Sabtu (4/3/2017), pukul 20.13 Wita.
"Cuppi meninggal (minum racun) karena sudah dua kali pacarnya datang melamar tidak diterima oleh orang tuanya," tulisnya menanggapi pertanyaan dari pemilik akun lain.
TribunWajo.com telah menelusuri kabar ini.
Sahabat Sulfiani, Suriana, membenarkan kabar dari pemilik akun 'Ummul Exhelq'.
"Saat Cuppi (sapaan Sulfiani) hendak diantar ke Puskesmas, kerabatnya bilang ke saya 'Cuppi minum racun, mau diantar ke rumah sakit'," kata Suriana kepada TribunWajo.com, Senin (6/3/2017).
Suriani bercerita, Cuppi memang sudah beberapa kali curhat ingin mengakhiri hidupnya.
"Dia curhat kalau semua orang tidak mengizinkan hubungannya dengan Tahir," ujar Suriani, sahabat almarhumah yang lain.
Selain itu, kata Suriani, kakak Sulfiani yang bernama Anti, ingin menjodohkan Sulfiani dengan lelaki lain.
"Malam sebelum meninggal, dia juga bercerita di BBM (BlackBerry Messenger) katanya mau dijodohkan dengan lelaki pilihan kakaknya, karena kalau dengan lelaki pilihan kakaknya itu, kehidupannya akan baik, tapi Sulfiani tidak menerima pinangan tersebut karena tidak ingin menyakiti pacarnya, Tahir," kata Suriani mengungkapkan.
Suriani pun mengatakan, Sulfiani dilarikan ke Puskesmas Belawa setelah menenggak racun.
"Saat Sulfiani diangkat masuk ke mobil untuk dibawa ke Puskesmas, saya kebetulan berada didekat rumahnya, di tukang jahit. Saya bertanya 'Sulfi kenapa?', seorang kerabat yang tidak saya kenal, menjawab 'minum-ki racun'," ujar Suriani kepada TribunWajo.com.