Bisnis yang Hendy geluti terinspirasi dari perjalanannnya ke negara Qatar, tempat di mana ayahnya bekerja pada perusahaan minyak di sana.
Ia menemui banyak penjual kebab dan ia menuju penjual kebab yang sangat ramai pengunjungnya.
Setelah memakan kebab tersebut, ia terbesit pikiran untuk membuka usaha kebab tersebut di Indonesia.
Pada September 2003, gerobak jualan kebabnya beroperasi di Nginden Semolo, tak jauh dari kampus dan rumahnya. Bersama Hasan Baraja, temannya, ia memodifikasikan rasa dan ukuran kebabnya agar lebih cocok dengan orang Indonesia.
Dengan modal Rp 4.000.000,- pinjaman dari adik perempuannya, ia berjualan kebab dengan seorang karyawan.
Ingin lebih penuh dalam menjalankan bisnis, ia harus berhenti kuliah.
Kedua orangtuanya tidak setuju jika anak sulungnya keluar dari bangku kuliah untuk melakukan bisnis dan menganggap proyeknya hanya sebatas iseng.
Namun, dalam hati ia membuktikan kelak ia akan berhasil.
Pada tahun 2005, usaha kebabnya sudah diwaralabakan dan pendirian PT Baba Rafi Indonesia sebagai pemegang merek dagang Kebab Turki Baba Rafi.
Saat ini, gerai miliknya sudah mencapai lebih dari 1000 di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.(*)