Sebelum ikut serta dalam pemilihan bupati, Karolin yang berlatar belakang dokter, menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari daerah pemilihan Kalimantan Barat, periode 2009-2014 dan 2014-2019.
Alumnus Universitas Atma Jaya, Jakarta ini menjadi legislator melalui PDI Perjuangan.
Pada Pemilu 2009 itu, Karolin meraih 222.021 suara, yaitu peringkat ketiga terbanyak nasional.
Ia kemudian ditempatkan pada Komisi IX yang membidangi kependudukan, kesehatan, serta tenaga kerja dan transmigrasi.
Selain menjadi anggota DPR RI, dia juga menjabat sebagai anggota MPR RI.
Pemilu 2014, Karolin meraih 397.481 suara sah yang menempatkan dia pada peringkat pertama caleg DPR RI peraih suara terbanyak nasional.
Ia sempat tersansung kasus asusila. Namun hal tersebut dinilai bernuansa politis terkait dengan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat dimana seorang kontestannya adalah ayahandanya, Cornelis.
Tentang Kabupaten Landak
Kabupaten Landak terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Mempawah tahun 1999.
Ibu kota kabupaten ini terletak di Ngabang.
Memiliki luas wilayah 9.909,10 km² dan berpenduduk sebesar 282.026 jiwa.
Landak terbagi menjadi 10 kecamatan dengan 174 desa dan 6 desa diantaranya termasuk desa tertinggal.
Kabupaten Landak adalah kabupaten yang boleh dikatakan maju dari segi pembangunan, pendidikan dan perekonomian serta keamanan.
Nama Landak disebutkan dengan Landa salah satu kerajaan Hindu di pulau Tanjung Negara (Kalimantan) dalam kakawin Negarakretagama.
Namun ada yang berpendapat nama Landak berasal dari Bahasa Belanda yang terbagi menjadi dua suku kata Lan dan Dak, LAN artinya Pulau dan DAK artinya Dayak, oleh sebab itu mayoritas penduduk aslinya adalah suku Dayak.
Mengapa dikatakan demikan bukti konkritnya adalah masih adanya peninggalan rumah Panjang/Betang di Kabupaten Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Saham/Sahapm, Kecamatan Sengah Temila.