Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua PGRI Sulsel, Wasir Thalib secara tegas membantah telah melakukan intervensi berupa pengancaman kepada Dasrul untuk mencabut pernyataan maaf terhadap siswa penganiaya, MA.
Wasir yang dikonfirmasi mengatakan tak memiliki kapasitas untuk melarang diversi tersebut.
“Saya tidak memiliki kapasitas untuk menekan yang bersangkutan. Kalau mereka mau damai atau tidak, itu hak mereka,” tutur Wasir.
Wasir juga menganggap pernyataan pengacara Dasrul yang disebar ke awak media itu mentesatkan dan mencoba menjatuhkannya.
"Bahasa-bahasa pengacara ji itu. Tapi saya tegaskan kalau yang pengacara Dasrul bilang itu tidak benar," ucapnya.
Wasir Thalib melanjutkan, ia sangat menyayangkan jika kasus antara Dasrul dan MA selesai begitu saja melalui jalan damai.
"Saya banyak dapat SMS dari guru-guru ini yang kecewa karena kasusnya itu damai begitu saja. Padahal seharusnya tetap dilanjutkan agar ke depannya kejadian serupa tidak terulang lagi," ungkapnya.
Ia juga bercerita bahwa saat mengunjungi SMKN 2 Makassar, dirinya sempat mendengar siswa yang akan memukul gurunya jika ada yang macam-macam dengannya.
"Saya kemarin itu waktu ke SMKN 2 Makassar, di depan ada siswa saya dengar berani pukul gurunya kalau macam-macam sama dia. Ini kan menjadi pertanda bahwa sekarang guru sudah dipandang rendah oleh siswa," jelasnya. (*)