TRIBUN-TIMUR.COM - Co-host talkshow “Bukan Empat Mata”, Vega Darwanti mengenal sosok almarhum Susiana alias Susi Similikiti sebagai perempuan dermawanan dan religius.
"Orangnya agamis, dermawan. Kalau ada yang bilang di balik laki-laki sukses ada istri yang hebat di belakang ya, itu benar," ujar Vega, Selasa (23/8/2016).
Sebagai bukti kedermawanan, Vega mengatakan, Susi tak pernah berhenti beramal.
Beberapa kali ia sempat mengadakan sunatan massal dan pengajian di kediamannya.
"Beliau enggak pernah berhenti dari kegiatan-kegiatan amal. Sosial banget orangnya, ada sunatan massal di rumahnya, pengajian-pengajian lah,” kata pendamping Tukul Arwana, suami Susi pada “Bukan Empat Mata”.
Komedian, Qubil menambahkan, kedermawanan Susi malah tak hanya dibuktikan melalui sunatan dan pengajian.
Ternyata Susi berulang kali mengajak sahabat dekatnya umrah.
Umrah itu dibiayai Susi dari jerih payahnya bersama Tukul.
"Dia berangkatkan umrah dan haji sudah dilakukan sejak Mas Tukul Berjaya,” kata Qubil.
5 Peristiwa Jelang Meninggal
Kepergian Susi menghadap kepada Yang Maha Kuasa, begitu cepat.
Dia menghembuskan nafas terakhir pada usia 48 tahun, Selasa (23/8/2016) petang.
Diduga karena penyakit asma diidapnya.
Kepergian Susi meninggalkan seorang suami, yakni Tukul (52) serta dua anak, yakni Novita Eka Afriana dengan Wahyu Jovan Utama.
Tukul tampak begitu terpukul ketika wanita diciantainya yang dinikahi pada tahun 1995 atau 21 tahun lalu telah tiada.
Bersama dengan Susiana, pembawa acara sekaligus komedian tersebut telah merasakan perjuangan keras menghidupi keluarga dari dunia hiburan.
Saat Susiana meninggal dunia, karier Tukul di dunia hiburan sedang bersinar.
Tukul kini dikenal sebagai artis dengan bayaran termahal di Indonesia.
Kendati demikian, Susiana tak lupa diri ketika sedang bergelimang harta dari pekerjaan suaminya.
Pembawa acara sekaligus rekan Tukul pada program siaran “Bukan Empat Mata”, Vega Darwanti mengatakan, Susiana adalah sosok Dermawan.
"Orang yang sangat agamis, dermawan banget, percaya banget sama Mas Tukul. Kalau ada yang bilang di balik laki-laki sukses ada istri yang hebat di belakang ya, itu benar," ujar Vega dalam wawancara dengan Kompas.com.
"Mbak Susi selalu atur semua, Mas Tukul dengan kesuksesannya dan pendapatan yang luar biasa, yang mengelola keuangan itu mbak Susi," sambungnya.
Vega mengatakan, Susiana juga tak pernah berhenti untuk berkegiatan amal.
Beberapa kali ia sempat mengadakan sunatan massal dan pengajian di kediamannya.
"Beliau enggak pernah berhenti dari kegiatan-kegiatan amal. Sosial banget orangnya, ada sunatan massal di rumahnya, pengajian-pengajian lah. Jadi bunda Kamelia Malik aja itu sering dateng ke rumahnya untuk pengajian. Umroh aja sering ajak banyak orang ya. Dermawan sekali," ungkap Vega lagi.
Beberapa jam sebelum meninggal, Susiana bahkan masih sempat mengikuti kegiatan pengajian di tempat lain.
Terkait dengan itu, Tribun-Timur.com menghimpun sejumlah informasi soal apa saja dilakukan Susiana atau kejadian lain jelang ajalnya menjemput.
1. Mantan Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong, Agum Gumelar bersama istri sekaligus mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu II, Linda Amalia Sari datang melayat di rumah duka, Jalan Haji Jian, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kepada mereka, Tukul menceritakan, istrinya sempat ikut pengajian pada Selasa sore di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Linda dan Agum dekat dengan Susiana.
Sebelum meninggal, Susiana kerap ke rumah Linda dan Agum untuk sekadar pengajian maupun silaturahim keluarga.
2. Pulang dari pengajian, Susiana salat Magrib di rumahnya.
Rencananya, usai salat, akan ke luar rumah lagi untuk mengurus sesuatu.
Namun, tiba-tiba kondisi tubuhnya kurang fit, lalu meminta diantar ke klinik di Blok M, Jakarta Selatan.
3. Sempat mengonsumsi obat asma lantaran penyakit keturunan itu kambuh lagi.
Tak hanya Susiana, kata seorang kerabat bernama Irwan, sejumlah anggota keluarga lain juga mengidap penyakit sama.
Asma merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus.
Gejala umum meliputi mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas.
Asma pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan.
4. Setelah mengonsumsi obat, Susiana terjatuh di kamar mandi di rumanya hingga tak sadarkan diri.
"Dengar kabar habis Magrib jatuh dari kamar mandi, terus nggak sadarkan diri, terus dilarikan ke rumah sakit," kata komedian Polo, sahabat Tukul.
Kerabat yang terkejut atas kejadian ini kemudian memanggil Tukul untuk melihat serta membantu menyelematkan sang istri.
Susiana kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan.
Namun, saat sampai di rumah sakit, Susiana dalam kondisi tak lagi bernyawa.
5. Dituturkan kerabat, Susiana masih sempat membantu anaknya, Wahyu Jovan mencari surat keterangan berbadan sehat dari dokter di klinik di Jakarta.
Surat itu dibutuhkan untuk sekolah lantaran sebelumnya sang buah hati diketahui sakit.(*)