TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manajemen Rumah Sakit (RS) Grestelina di Jl Hertasning Raya, Makassar, ternyata memberlakukan parkir berlangganan. Kartu langganan berlaku sepekan. Bisa diperpanjang pagi kalau sudah berakhir masa langganan sepekan.
Cara mengurus kartu langganan tidak terlalu ribet. Saat Anda atau keluarga Anda sudah mendapatkan kamar, segera temui staf di loket A. Laporkan bahwa Anda adalah keluarga pasien di kamar sekian. Daftarkan nomor pelat kendaraan Anda, bisa mobil bisa motor, juga bisa mobil dan motor sekaligus.
Dari loket A di depan pintu gerbang RS Grestelina lantai I itu, Anda akan mendapatkan secarik kertas berisi nama pasien, dan data kendaraan kendaraan.
Setelah itu, kertas tersebut dibawa ke Koordinator Parkir RS Grestelina di lantai dua gedung samping kanan pintu keluar halaman RS. Temui Bambang, Koordinator Parkir RS Grestelina di lantai dua gedung yang lantai satunya berupa musala dan wudu itu.
Bambang akan memasukkan data kendaraan Anda dalam komputer melalui program excel. Jika Anda daftarkan mobil, Bambang akan minta pembayaran Rp 35 ribu, jika motor Rp 25 ribu.
Setelah membayar Rp 35 ribu, mobil Anda sudah bebas keluar-masuk halaman RS Grestelina selama sepekan tanpa bayaran parkir lagi. Pun dengan motor Anda jika sudah membayar Rp 25 ribu.
Panduan itu disampaikan kerabat Andi Ina Rahlina, pasien di kamar 310 lantai 3 RS Grestelina yang suaminya membayar parkiran Rp 147 ribu, Minggu (31/7/2016) lalu.
“Setelah kejadian itu, suami saya mengurus kartu anggota parkir sepekan. Suami saya langsung daftar mobil dan motor sekaligus, jadi kami membayar Rp 60 ribu,” kata Ina kepada Tribun-Timur,com, Selasa (2/8/2016).
Sebelumnya, suami Ina kaget bukan kepalang karena tiba-tiba ditagih biaya parkir saat keluar dengan mobilnya, setelah mobilnya terparkir tiga hari di RS Grestelina.
“Kami waktu itu tidak tahu kalau ada aturan begitu. Kami pikir sama di RS lain, ada tarif maksimal per hari, seperti di RS Wisata, sehari-semalam parkirnya hanya Rp 6 ribu tanpa perlu mengurus kartu langganan. Lagipula waktu itu suami saya tidak sempat lagi urus dan bertanya soal parkir karena sibuk urus administrasi RS,” jelas Ina.
Dia berharap agar manajemen Grestelina menyosialisasikan aturan langgaran parkir itu ke setiap pasien dan keluarganya.
“Kalau perlu petugas parkir menyampakan ke pengendara setiap menyerahkan kartu parkir saat masuk halaman RS. Setiap kamar dalam RS juga sebaiknya diletakkan kertas khusus berisi tata cara mengurus kartu langganan parkir ini agar kejadian yang dialami suami saya tidak terulang kepada keluarga pasien lain,” kata Ina.(*)