Mukhtar Tompo: Menteri Susi Jangan Asal Tenggelamkan Kapal

Penulis: Abdul Azis
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo mempertanyakan Instruksi Presiden RI Jokowi terkait penghematan dan pemotongan belanja Kementerian/Lembaga dalam usulan APBN Perubahan tahun 2016.

Hal tersebut diungkapkan Mukhtar Tompo dalam Rapat Konsinyering APBN Perubahan 2016 antara Komisi VII DPR RI dengan beberapa Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) mitra kerjanya, Jumat (10/6/2016) malam.

LPNK mitra komisi VII di antaranya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Informasi Geospasial, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional (BAPETEN).

"Kalau ada istilah penghematan, berarti ada kesan bahwa penggunaan anggaran selama ini boros. Kalaupun ada spirit penghematan APBN, maka harus dilandasi dengan data riset menyeluruh, mana yang prioritas, mana yang dipangkas. Surat dari Menteri Keuangan diterjemahkan asal potong anggaran," ujar Mukhtar Tompo melalui rilis yang dikirim ke tribuntimur.com Sabtu (11/6/2016).

Jika Pemerintah serius mewujudkan Nawacita, lanjut Mukhtar, harus ada matriks pencapaian secara integratif antar Kementerian dan Lembaga.

"Seharusnya LPNK dimaksimalkan keberadaannya. Jika ada support anggaran dan gerak langkah yang terintegrasi, saya yakin visi Nawacita bisa terwujud," jelas Mukhtar.

Mukhtar mencontohkan potensi yang dimiliki salah satu LPNK, yaitu BPPT.

"BPPT punya kapal Barunajaya yang kurang dioptimalkan fungsinya, padahal sudah dibeli dengan harga yang begitu mahal. Ada Barunajaya 1, 2, dan 3. Salah satu kemampuan kapal ini adalah mendeteksi potensi perikanan,"ujarnya.

"Seharusnya ini yang dimanfaatkan oleh Menteri Susi, bukan hanya main tenggelamkan kapal kecil. Belum lagi kemampuan kapal ini untuk mendeteksi potensi migas di daerah laut," kata Mukhtar Tompo.(*)

Berita Terkini