Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, BALI- Rapat Persidangan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Minggu (15/5/2016) ricuh.
Kericuhan tersebut terjadi lantaran peserta mempersoalkan masalah apakah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I dan II bisa memilih atau tidak.
"Plt bisa memilih dan hanya 30 Plt yang bisa memilih, tak lebih dari 140. Itu hanya isu," kata Ketua Panitia Pengarah (SC) Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid.
Banyak dari pemilik suara mempermasalahkan legalitas Plt bisa memilih.
"Kalau Ketua yang sudah meninggal apakah bisa memilih, kan tidak. Jadi pasti Plt tidak bisa memilih," katanya.
Saat perdebatan ini membuat Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP Partai Golkar, Idrus Marham pun berulang kali memegang kepalanya dan pelipisnya.
Bahkan, dia terlihat beberapa kali memejamkan mata. (*)