Dikeluhkan karena Pelayanan, Direktur RSUD Syekh Yusuf: Kekurangan Perawat

Penulis: Waode Nurmin
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan Advokasi Masyarakat (Lepam) melakukan audiens dengan pihak RSUD Syekh Yusuf Selasa (3/5/2016).

Pertemuan kali ini untuk membahas tindak lanjut dan respon terhadap keluhan mereka sebelumnya di ruang direktur.

Audiens ini dipimpin langsung Direktur RSUD, dr. Salahuddin dan dihadiri semua kepala bidang struktural rumah sakit termasuk penanggung jawab IGD yang selama ini paling di keluhkan.

Koordinator aksi, Indra Gunawan, dihadapan direktur, mengaku mengalami langsung buruknya pelayanan rumah sakit pemerintah tersebut.

"Ibu saya yang sakit ketika saya bawa ke IGD, bukannya mendahulukan penanganan kepada pasien, malah yang dipertanyakan administrasinya, belum lagi masalah obat, disuruh beli sendiri," katanya.

Olehnya para mahasiswa ini memberikan masukan untuk melakukan pelatihan senyum kepada petugas IGD rumah sakit itu. Juga pelayanan kepada para perawat yang menurutnya tidak profesional.

"Kalau bisa pelatihan pelayanan diberikan terutama di IGD. Karena kesannya terlalu cuek. Kalau perlu ada juga latihan senyum supaya bagus," katanya.

Menanggapi hal itu, dr Salahuddin mengatakan perihal kekurangan fasilitas yang tidak memadai yang tidak sebanding dengan staf medis.

"Di tambah lagi masih kurangnya staf perawat khususnya di IGD di bandingkan pasien jika di kalkulasi perharinya ada sekitar 50 orang, jadi kalau ada tiga shift artinya sekitar 150 orang perhari. Itu yang harus di mengerti," ujarnya.

Pihak rumah sakit pun berjanji akan mengevaluasi pelayanan tersebut, dan mengatakan bahwa jika ada pembelian obat oleh pasien, pihak rumah sakit akan menggati biayanya.

Berita Terkini