TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Sudah sepekan, 10 warga negara Indonesia, termasuk tiga warga Sulsel disekap dan jadi sandera kelompok teroris lokal Abu Sayyaf di selatan Filipina.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VII Wirabuana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Agus Surya Bakti (53) mengungkapkan, hingga saat ini Kodam masih menunggu perintah.
"Kami masih menunggu perintah pusat, karena ini bukan menjadi keputusan kodam tapi keputusan pimpinan kami. Jadi saya menunggu perintah," kata Agus kepada Tribun, Jumat (1/4/2016).
Melalui komunikasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN), otoritas Filipina sudah memasukkan kelompok Abu Sayyaf sebagai teroris lokal yang kerap menculik dan menyandera orang asing untuk mendapatkan tebusan.
Kelompok ini juga terkait dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).
Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Sabtu (2/4/2016) hari ini. (*)