Laporan Wartawan Tribun Timur, Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, KENDARI –Keindahan Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara bisa dilihat dari atas Pengunungan Nipa-Nipa. Di sini kita bisa melihat suasana kota dan juga Teluk Kendari.
Untuk mencapai pegunungan ini, dibutuhkan perjalanan darat sekitar 45 menit dari pusat Kota Kendari.
Anda bisa memarkir mobil ataupun sepeda motor Anda di sekitar perumahan warga, kemudian jalan kaki hampir satu jam untuk sampai dalam Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Nipa-Nipa.
Namun, untuk mencapai daerah ini, Anda harus berjalan kaki dan mendaki dengan kemiringan mencapai 45 derajat, sambil melewati jalan setapak.
Tim AgFor (Agroforestry and Forestry) Sulawesi, World Agroforestry Centre (ICRAF) yang berada di Kendari juga mengajak sejumlah jurnalis Makassar dan Kendari ke lokasi ini.
Tahura Nipa-Nipa berada di bagian Utara Kota Kendari dengan luas 7.877,5 hektare. Kawasan ini untuk melindungi Kota Kendari dari ancaman longsor dan banjir. Juga melindungi keragaman hanyati di daerah ini.
“Di sini, terdapat hewan khas Sulawesi yang dilindungi,” ujar Yulardhi, Kepala UPTD Tahura Nipa-Nipa saat kunjungan media ke lokasi desa binaantim AgFor yang digelar Senin-Rabu (15-17/2/2016).
Sehingga kawasan ini benar-benar dijaga. Meskipun demikian, pengelolaan Tahura Nipa-Nipa ini masih tetap bekerja sama dengan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Pelastari Hutan (KTPH).
“Petani bisa memanfaatkan lahan dengan catatan tetap mengikuti aturan yang ada. Misalnya dalam 1 hektare lahan harus ada tanaman kehutanan,” ujarnya.
Ia menambahkan, petani juga tidak diperbolehkan membangun rumah permanen ataupun menjual lahan. “Jika ada yang melanggar maka izin mereka akan dicabut,” ujarnya.
Petani di kawasan Tahura Nipa-Nipa menanan sejumlah tanaman perkebunan seperti, jambu mente, jeruk, durian, rambutan, mangga, dan juga lada (merica), dan cengkeh. Untuk tanaman kehutanan seperti mahoni dan jati, dan kayu besi.
Di sini AgFor memfasilitasi proses pembangunan kolaborasi dan strategi konservasi dan penghidupan antara KTPH dan juga UPTD Tahura Nipa-Nipa.
“Selain itu, kita juga ajarkan cara pembibitan, manajemen kebun dan juga mengajak petani kunjungan ke daerah-daerah lain yang sukses,” uja Koordinator Tim AgFor Kendari, Mahrizal.
Hal ini, diharapkan agar petani termotivasi untuk bertani dengan baik dan juga meningkatkan hasil produksi tanpa merusak lahan dan juga ramah lingkungan.