DBD Mengganas di Sulsel

Dicueki di RSUD Syekh Yusuf Gowa, Pasien DBD Meninggal di RS Bhayangkara

Penulis: Waode Nurmin
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alm, Syamsuddin Daeng Ngawing (kanan) berfoto bersama istrinya.

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Warga di Jl. Poros Malino, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Syamsuddin Daeng Ngawing (64), meninggal dunia di RS Bhayangkara Makassar, akibat menderita DBD, Minggu (14/2/2016).

Adik alm, Hassan Basri (50), saat ditemui media di kediamannya, menjelaskan jika saudaranya meninggal karena terlambat mendapat penanganan.

"Dokter di RS Bhayangkara tanya kenapa terlambat dibawa, karena itu penyakit DBD. Saya bilang sudah mi di bawa ke RSUD Syekh Yusuf, tapi tidak ditindaki, kata dokter disana tidak apa-apa ji, dan disuruh pulang, " katanya.

Hassan pun mengaku sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit milik pemerintah tersebut.

"Saya sempat marah-marah disana. Kenapa biar kita minta diambil saja darahnya, dokter bilang tidak usah. Tidak diinfus juga, " katanya lagi.

Alm yang memiliki tiga anak ini sebelum dibawa ke rumah sakit, mengalami demam tinggi dan bintik-bintik dibadannya.

Anak Alm, Syahriani (33), mengatakan, sempat membawa ke dokter praktek dekat rumah. Dari situ, Alm hanya diberikan obat. Karena kondisi yang tidak membaik, keluarga lalu membawa ke RSUD Syekh Yusuf, Jumat (12/2) sore.

"Tiba disana, dokter tanya kenapa, saya bilang demam, lalu katanya tidak apa-apa ji itu, dia liat obat yang dari dokter praktek, katanya sudah cocok. Saya tanya kenapa tidak diambil darahnya, dia bilang tidak usah. Minum saja itu obatnya, dari pada mubazir. Saya tidak peduli itu obat mau mubazir, saya hanya mau bapakku diperiksa. Tapi tidak juga, katanya pulang mi," ujarnya.

Setelah kembali kerumah, Alm sempat muntah. Kemudian malamnya dibawa ke Puskesmas Somba Opu. Namun disana, Ketua RT 05 itu langsung dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar, Sabtu (13/2). Dan setelah ditangani satu hari satu malam, korban menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (14/2), sekira pukul 06.30 wita.

Direktur RSUD Syekh Yusuf Gowa, dr. Salahuddin, yang dikonfirmasi media, mengaku belum mengetahui kejadian itu. Dia pun berjanji akan mengecek langsung kepada dokter yang bersangkutan.

"Kalau masuk UGD pasti langsung ditangani. Tapi mungkin dokternya tahu kalau pasien itu tidak dalam keadaan gawat sehingga tidak memeriksa. Karena dokter punya kewenangan untuk tidak melakukan tindakan ketika tahu pasien tersebut apakah kondisinya gawat atau tidak. Tapi saya juga belum bisa pastikan. Nanti saya cek terlebih dahulu," ujarnya. (*)

Berita Terkini