DBD Mengganas di Sulsel

Ada Warga Makassar Meninggal karena DBD, Dinkes Makassar Bungkam

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nurhalisa (13) bocah kelas dua SMP asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, terpaksa harus berbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya, Kota Makassar lantaran didiagnosa mengidap Demam berdarah (DBD).

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Dinas Kesehatan Makassar memilih diam saat dikonfirmasi mengenai data warga Makassar yang positif terjangkit virus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Seksi Penanganan Penyakit Dinkes Makassar dr Andi Mariani, ogah membeberkan data akurat penderita DBD selama 2016.

Bahkan saat dikonfirmasi mengenai ada warga Makassar yang meninggal dunia gegera positif DBD ia pun tak tahu.

"Kami masih investigasi," ujar Andi Mariani.

Selain itu, Kadis Kesehatan Makassar dr Andi Naisyah Tun Azikin turut memilih diam.

Tak hanya telepon Tribun yang diabaikan, saat dihubungi oleh Kabag Humas Makassr Firman Pagarra pun diabaikan.

"Aduh, saya belum di respon sama kadis Kesehatan," kata Firman melalui Whats App.

Namun terkait dengan penanganan virus DBD yang semakin mengganas, Firman menyatakan jika pihaknya akan menindaklanjuti penanganan ini.

"Kami segera kordinasi ke Dinas Kesehatan," Firman menambahkan.

Terpisah, Wali Kota Makassar Danny Pomanto turut angkat bicara terkait penanganan DBD.

Danny mengungkapkan upaya Pemerintah dalam penanganan virus DBD, telah dilakukan gerakan fogging dan pembagian bubuk abate ke pada warga.

"Kami sudah lakukan pembagian bubuk abate di semua kecamatan," kata Danny melalui Whats app.

Berita Terkini