Laporan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, WATANSOPPENG- Hasil quick count atau hitung cepat dari berbagai lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Cabup dan Cawabup Soppeng, Andi Kaswadi Razak-Supriansa Mannahawu (Akar-Super) benar-benar menimbulkan perbedaan sikap dari kedua paslon yang bertarung di Pilkada Soppeng.
Hal itu terlihat setelah Kapolres Soppeng, AKBP Dodied Prasetyo Aji dan Dandim 1423 Soppeng, Letkol Inf Jeffry Antonius Bojoh mengunjungi para pasangan calon di kediamannya masing-masing, Kamis (10/12/2015).
Agenda awal kunjungan silaturahmi kapolres dan dandim adalah ke kediaman paslon LHD Azas. Hanya saja kunjungan itu tidak berhasil lantaran besan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL) belum bisa ditemui.
Karena batal bertemu dengan mantan Kadis Pertanian Pemprov Sulsel, kapolres dan dandim kemudian mengunjungi kediaman Andi Zulkarnain Soetomo yang juga merupakan wakil LHD di Pilkada Soppeng kemarin.
Kapolres Soppeng, AKBP Dodied Prasetyo Aji dikonfirmasi Tribun, membenarkan kunjungan kapolres dan dandim ke para paslon.
"Semua (paslon dikunjungi)," ungkap Kapolres Soppeng, AKBP Dodied Prasetyo Aji, Kamis (10/12/2015).
Saat ditanyakan mengenai apakah kapolres bersama dandim tidak bisa ketemu dengan LHD dan hanya Andi Zulkarnain Soetomo, Dodied belum memberikan jawaban.
Sementara agenda kunjungan ke dua kapolres dan dandim ke rumah paslon Akar Super tampak disambut berbeda. Kaswadi Supriansa bersama sejumlah elit simpatisannya menyambut baik kedatangan mereka dikediaman Andi Kaswadi Razak, Jl Labuaraung, Watansoppeng.
Supriansa mengatakan, hubungan komunikasi dan silaturahmi yang mereka bangun setidaknya dapat mematikan asumsi yang selama ini berkembang soal di Pilkada Soppeng.
"Pesan mereka tetap jaga hubungan. Karena Soppeng sempat disebut zona merah. Hubungan komunikasi yang kami bangun setidaknya dapat menjaga keamanan dan situasi yang tetap kondusif," ungkap Supriansa