Passobis dari Sidrap Ditangkap

Modus "Passobis" dari Sidrap Tipu Warga

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

SEMARANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Liliek Darmanto mengatakan, masyarakat yang membeli minyak goreng merek tertentu akan menemukan kupon undian di dalamnya.

"Nah setelah korban menelepon, mereka berpura pura jadi polisi dan pihak perusahaan yang mengadakan undian hadiah. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar lebih," kata Liliek.
Dari hasil pemeriksaan, para pelaku rata-rata mendapatkan uang dari korban berkisar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

Uang ini merupakan syarat penerimaan hadiah baik berupa kendaraan roda empat maupun uang tunai yang diajukan oleh para pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Gagas Nugraha, mengatakan tersangka mengaku sebagai Kapolda Metro Jaya dan perwakilan perusahaan.

"Awalnya minta Rp 4 juta sebagai syarat administrasi, lalu setelah itu ada syarat lain berupa pajak kendaraan Rp 9 juta dan biaya balik nama dan biaya pengantaran hadiah," kata Gagas, Sabtu (31/10/2015).

Apabila jumlah uang itu ditransfer, maka Firdaus bergegas ke ATM dan langsung mengambil uang tersebut. Setelah uang diambil, nomor telepon yang mereka gunakan sudah tidak diaktifkan. "Ada 16 handphone yang mereka pakai," katanya.

Uang ini lalu dibagi tujuh, 50 persen untuk Firdaus selaku koordinator, 35 persen untuk dua orang yang mengaku sebagai Kapolda dan perwakilan perusahaan, dan 15 persen sisanya untuk empat orang penyebar kupon.

Ketujuh pelaku masing-masing memiliki peran. Firdaus selaku koordinator, mengambil uang yang sudah ditransfer korban di ATM, membagi hasil kejahatan dan menyiapkan alat dan prasarana.

Sudarmin berperan sebagai pencetak kupon undian dan mengaku sebagai orang pihak perusahaan pelaksana undian berhadiah.

Anto, Laonding, Kasmir dan Zaenal berperan menyebar kupon yang sebelumnya sudah dipotong dan dimasukkan ke dalam kemasan minyak goreng.

"Satu pelaku yakni Faisal berperan sebagai penerima telepon dan mengaku sebagai pihak kepolisian Polda Metro Jaya Jakarta," kata Gagas. (*)

Berita Terkini