Kecelakaan Derek Mekah

Astahfirullahaladzim, Beginilah Alat Berat Masjidil Haram Menimpa Jamaah

Editor: Ilham Mangenre
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Posisi alat berat yang jatuh menimpa Masjidil Haram, Jumat (11/9/2015) sekitar pukul 18.00 Wib.

Laporan Reporter Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah

TRIBUN-TIMUR.COM- Lamadia (63) masih khusyuk mengaji di lantai tiga Masjidil Haram, Mekkah. Sejak setelah salat Ashar, jamaah calon haji (calhaj) asal Makassar itu telah menyelesaikan hampir dua juz, saat tiba-tiba, tembok di dekatnya ambruk tertimpa alat berat, Jumat (11/9/2015) sekitar pukul 18.00 Was.

Simak juga: Detik-detik Alat Berat Masjidil Haram Tumbang

"Langsung terjadi begitu saja. Kira-kira tiga meter dari tempat saya duduk," kata Lamadia yang tubuhnya masih tampak bergetar.

Di penghujung sore, sekitar pukul 17.00 Was, hujan deras disertai petir mengguyur Mekkah. Tak luput, angin kencang yang membawa debu membuat suasana semakin kelam.

"Memang, waktu saya melihat ke arah depan sudah gelap. Di depan (bawah) itu kan Kabah," ucap Lamadia.

Tanpa diduga, hujan yang berlangsung sekitar satu jam itu, ternyata menumbangkan satu unit alat besar yang berada di bagian luar Masjidil Haram. Alat berat tersebut merupakan bagian dari proyek perluasan Masjidil Haram.

"Alat itu jatuh menjelang Magrib. Lalu, runtuhan-runtuhan tembok yang tertimpa alat itu, bertebaran ke lantai dua dan satu," ungkap Lamadia.

Lokasi reruntuhan berada di antara belakang Makam Ibrahim dan pintu masuk menuju Bukit Safa. Menurut Lamadia, reruntuhan itu kemudian menimpa jamaah di lantai satu.

"Astagfirullahaladzim. (Kejadian) itu mengerikan. Banyak darah," kata Lamadia.

Meski begitu, situasi di dalam Masjidil Haram tidak terlalu panik. Setelah kejadian itu, Lamadia kemudian berpindah tempat ke tempat melaksanakan sai di lantai dua. Di tempat itu, ia lalu menyelesaikan salat Magrib dan Isya, hingga akhirnya pulang ke hotel tempat ia menginap.

"Kaki saya sudah sakit, saya lalu dibantu orang Malaysia. Alhamdullillah saya tidak apa-apa," tutur Lamadia.

Kecelakaan alat berat di Masjidil Haram menyebabkan 87 orang jamaah meninggal dunia. Satu di antaranya jamaah asal Medan, Indonesia.

Lantai Dua Ditutup

Pascaperistiwa alat berat jatuh, sejumlah tentara Pemerintah Arab Saudi tampak membantu pengamanan di dalam Masjidil Haram.

Selain mengamankan daerah reruntuhan tempat korban berjatuhan, tentara juga menutup akses tempat melaksanakan tawaf di lantai dua dan tiga. Alhasil, jamaah hanya bisa melaksanakan tawaf di lantai satu.

Para tentara pun melarang jamaah mengambil gambar di sekitar lokasi kejadian. Ketika ada jamaah yang mengambil gambar, tentara akan mendekat dan mengusir orang tersebut.

Pantauan Tribun Lampung, jamaah tampak menyesaki daerah sekitar lokasi kejadian. Mereka pun berusaha mengabadikan momen tersebut dengan ponsel.

Meski berulang kali, beberapa tentara menegur.

Selain korban kecelakaan, hingga Jumat sekitar pukul 22.00 Was, alat berat yang terjatuh masih belum dievakuasi. Beberapa tembok yang rusak di lantai dua pun masih terlihat.(*)

 

Tags:

Berita Terkini