MAKASSAR, TRIBUN - Dua wanita pengusaha asal Padang (Nurhayati Subakat) dan Makassar (Fatimah Kalla), dijadwalkan menjadi pembicara di diskusi Saudagar Muhammadiyah, Selasa (4/8/2015) besok di Aula Wisma Kalla, Jl Dr SAM Ratulangi, Makassar.
Nurhayati Subakat (65 tahun) adalah owner Wardah Group, perusahaan produsen kosmetik dan fasyen Muslimah.
Keduanya sama-sama sarjana apoteker dan farmasi. Fatimah selesai di Unhas, sedangkan Nurhayati adalah sarjana farmasi di Institut Pertanian Bogor.
Sedangkan Fatimah Kalla (53) adalah Chief Executive Officer (CEO) Kalla Group, induk usaha multinasional yang berbasis di Makassar.
Selain Nurhayati dan Fatimah, Direktur Utama Bank Bukopin Syariah (Riyanto), Presdir NAS Group (Nasrun Hamdat), Owner Megaria Group (Herry Zudianto) dan Ketua Masyarakat Ekonomi Kecil MEK) Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (Muhammad Najih) juga dijadwalkan menjadi panelis di acara bertajuk Dialog Interaktif dan Inspiratif Pengusaha Muslim yang digagas Forum Silaturahim Saudagar Muhammadiyah (FSSM).
Ketua Tim Media dan Sponsorship panitia pusat Muktamar ke-47 Muhammadiyah, Syauqi Soeratno mengkonfirmasikan keenam pengusaha berbasis jasa produksi dan perdagangan itu sudah mengkinfirmasikan kehadiran mereka.
Meski bertema Silaturahim Pengusaha Muhammadiyah, Fatimah kalla, yang juga adik kandung Wapres JK ini juga
Tercatat sebagai pembina di Penguris Wilayah Muslimat NU Sulawesi Selatan.
Keluraga JK memang terbiasa dalam membaur antara NU dan Muhammadiyah.
Mendiang Hadji Kalla adalah bemdahara seumur hidup PW Nahdlatlul Ulama (NU) Sulsel. Sedangan ibu Fatimah, Athirah Kalla adalah pengurus Aisiyah, ormas gerakan perempuan Muhammadiyah.
menyusul kakaknya, Jusuf Kalla
Adik kandung Wakil Presiden ini dijadwalka panitia menjadi pembicara dihadapan srlekitar 400 pengusaha berbasis Muhammadiyah.
Syauqi Suratno menyebut event dialog FSSM di Wisma Kalla ini merupakan kegiatan pertama yang digelar.
Nurhayati Subakat (65) merupakan putri kedua dari delapan bersaudara yang berasal dari Minangkabau. Ia menghabiskan masa kecilnya di kota kelahiran, Padang Panjang.
Seusai menamatkan sekolah Diniyah Putri, ia kemudian pindah ke Padang. Disini, sambil bersekolah ia juga membantu usaha orang tuanya.[2] Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di Jurusan Farmasi, Institut Teknologi Bandung.