TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembangunan rel kereta api sudah dimulai tahun ini 2014 di Sulsel. Dan jika tak ada aral melintang 2018, Kereta Api (KA) sudah mulai dirasakan oleh masyarakat Sulsel untuk wilayah Makassar-Maros-Pangkep-Barru-Parepare.
Seperti dipaparkan Irman YL dalam rilisnya ke Tribun, dirinyalah perintis KA di Sulsel. Saat itu, Irman Yasin Limpo (None) menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel melakukan pertemuan dengan BKPM Pusat di Jakarta. Irman YL bertemu dengan Gita Wirjawan yang saat itu duduk sebagai Kepala BKPM Pusat.
Perjuangan para elite Sulsel untuk menndapatkan infrastruktur KA tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perjuangan dan mimpi Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk menghadirkkan KA di Sulsel dimulai sejak 2010.
Irman kemudian meminta kepada BKPM untuk mengarahkan pembangunan kereta api di Sulsel, khususnya jika ada investor yang ingin berinvestasi KA di Indonesia.
Saat itulah, Gita melanjutkan permohonan BKPM D Sulsel ke Kementerian Perhubungan agar ada pembangunan KA di Sulsel. "Mulai saat itulah bergulir terus wacana kereta api di Sulsel. dan Pak None itu yang merintis waktu di BKPMD," ujar Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Masykur Sulthan.
Pada 2011 mulai ada rekomendasi dari BKPM Pusat ada perusahaan dari Rusia yang akan Masuk membangun kereta api di Sulsel. Namun karena hal teknis, perusahaan Rusia ini beralih ke Kalimantan. Perjuangan mendapatkan pembangunan KA di Sulsel terus dilakukan. Dan akhirnya, Presiden SBY menyetujui nanti pada 2013 dan dialokasikan secara bertahap melalui APBN 2014.
Irman YL menyebutkan, pembangunan rel kereta api tahun ini melalui anggaran negara tergolong berat untuk dituntaskan. Makanya, lanjut Plt Kepala BKPMD Sulsel ini, dibutuhkan investor untuk mengakselerasi pembangunan KA di Sulsel.
"Karena pembangunan KA itu high cost. Butuh investor untuk mengakselerasi ini," ujar Irman.