Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA--Kubu Prof Mardan dan Prof Phil Kamaruddin Amin yang mengatasnamakan diri sebagai Kelompok Guru Besar dan Anggota Senat Pendukung Aturan Dirjen/Menteri menginginkan perubahan di UIN Alauddin.
Salah satu anggota kelompok tersebut, Prof Qasim Mathar menjelaskan satu misi yang dibawanya bersama kelompok guru besar dan anggota senat pendukung peraturan Dirjen/ Menteri Agama adalah membawa perubahan di UIN Alauddin dan mewujudkan UIN Alauddin sebagai kampus peradaban.
"Sebuah perguruan tinggi yang baik dapat dilihat dari jumlah guru besarnya, malah rektor saat ini membuat keputusan dengan mengurangi guru besar,"ujarnya.
Bahkan, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin, Dr Arifuddin Sirat MSi dengan terang-terangan mengatakan manajemen rektor yang saat ini menjabat kurang baik.
"Jika manajemen kampus ini bagus, tidak mungkin ada pembangunan oleh pihak lain yang berada di dalam kampus. Contohnya di belakang gedung Fakultas Adab dan Humaniora, dimana ada rumah kos-kosan yang dibangun oleh orang lain di tanah aset milik UIN Alauddin,"ujar Arifuddin.
Sementara Prof Mardan juga mengatakan salah satu program Rektor UIN Alauddin berkaitan dengan Character Building Training (CBT) dinilai belum memberikan dampak terhadap mahasiswa.
"Pada dasarnya programnya sangat baik. Hanya saja, implementasi dan mungkin saja waktu pelaksanaannya kurang tepat. Misalnya, untuk mengubah akhlak mahasiswa tidak dapat dilakukan dalam waktu tiga hari pelatihan. Maka dari itu, kelompok kami memiliki visi menjadi perguruan tinggi riset yang unggul di bidang akhlak dan dalam pengintegrasian dan pengembangan ilmu keislaman di Indonesia,"jelasnya.