Laporan Wartawan Tribun TimurAnita Kusuma Wardana
MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM-Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Prof Ahmad M Sewang berupaya menginisiasi sebuah mediasi antara dua kubu ada di UIN Alauddin terkait berbagai polemik di UIN Alauddin, jelang pemilihan rektor UIN Alauddin.
Wakil Rektor I bidang Akademik UIN Alauddin tersebut mengatakan mengambil keputusan untuk mengadakan sebuah pertemuan dengan perwakilan setiap pihak, setelah bertemu dengan Dirjen Pendidikan Agama Islam, Sekertaris Pendikan Tinggi Agama Islam dan Rektor UIN Alauddin.
Pertemuan tersebut pun dilaksanakan pada Jumat (6/6) lalu dengan mengundang beberapa perwakilan ke dua pihak yakni Prof Dr Mardan MAg dan Prof Hamdan Juhannis mewakili pihak Prof Phil Kamaruddin Amin MA. Sedangkan pihak Rektor UIN Alauddin Prof Qadir Gassing, diwakili Prof Arifuddin Ahmad dan Dr Salehuddin Yasin.
"Pertemuan tersebut hanya merupakan inisiasi saya sendiri, saya ingin melihat seluruh polemik yang ada dapat diselesaikan dengan baik. Saya tidak memiliki kepentingan sama sekali karena semuanya adalah adik-adik saya, dimana saya sebagai dosen senior di UIN Alauddin,"ujar Prof Ahmad Sewang, Minggu (15/6/2014).
Meskipun, belum mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak, Prof Ahmad Sewang menilai, seluruh pihak yang menghadiri pertemuan tersebut memiliki keinginan yang sama untuk menyelesaikan masalah yang ada sebaik mungkin.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa hal yang dibahas yakni mengenai Surat Keputusan Rektor mengenai daftar anggota senat, dimana terdapat lima guru besar UIN Alauddin yang namanya hilang sebagai anggota senat. Selain itu, juga terkait dengan Peraturan Dirjen No 1 tahun 2014 dan Surat Edaran Dirjen mengenai Dosen DPK.
"Selama pertemuan, saya tidak mengintervensi sedikit pun. Saya memberikan kesempatan yang sama kepada keduanya untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan. Tapi, memang masalah ini tidak dapat diselesaikan hanya dalam satu kali pertemuan,"jelasnya.
Untuk itu, Prof Ahmad Sewang juga mengharapkan pihak lain untuk menginisiasi pertemuan sebagai upaya mediasi dan penyamaan pandangan mengenai seluruh masalah yang ada. Hasil dari pertemuan tersebut pun dikirimkan kepada Direktur Pendidikan Agama Islam, Sekertaris Pendidikan Tinggi Agama Islam dan Rektor UIN Alauddin. (*)