Tak berselisih terlalu jauh, namun di musim lalu fakta membuktikan bahwa Costa memang lebih menggigit.
Kedua bomber ini punya kemiripan, yakni sama-sama tipikal fox in the box: striker murni yang sangat menyengat di area kotak penalti. Ini tercirikan dari statistik keduanya dimana mereka hanya mencetak satu gol dari luar kotak penalti musim lalu.
Dalam urusan duel di udara, Costa pun lebih unggul. Ia memenangi 36 duel udara ketimbang angka RVP yang hanya 20.
Namun, jika ditelisik lebih jauh, sang meneer ternyata unggul dalam prosentase, dimana 25 persen duel udara berhasil dimenangi, sedang Costa hanya 21,3 persen.
Menebak siapa yang lebih garang dari keduanya memang sebuah pilihan sulit.
Di level klub, Costa tak bisa dipungkiri adalah rajanya. Tapi RVP telah membuktikan dirinya adalah pahlawan untuk negaranya: ia adalah titik sentral, pelatuk Oranye, dan ancaman nyata untuk para bek lawan.
Duel yang dibalut dendam kekalahan Belanda atas Spanyol pada final Piala Dunia empat tahun lalu, bakal menjadi panggung untuk menguji siapa di antara kedua bomber ini yang lebih unggul. (*)