Promosi Doktor

Kualitas Pendidikan di Pangkep Tidak Menyentuh Tiga Sektor

Penulis: Suryana Anas
Editor: Muh. Taufik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM-Kualitas pendidikan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) diyakini masih berpusat pada sistem sentralistik. Tiga sektor wilayah, daratan (reguler) pegunungan dan kepulauan (remote)  yang di miliki oleh kabupaten tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah setempat.

Program "Bermutu" sejak 2009 lalu, hasil kerja sama antara Pemda dan pemerintah pusat juga tidak berjalan maksimal. "Dikhawatirkan, jika kondisi tersebut terus berlanjut akan terjadi kesenjangan pendidikan antara di kota dan di kepulauan," ujar Syahruddin Hattab saat melakukan ujian promosi doktor dalam bidang ilmu administrasi publik di gedung Program Pascasarjana (PPs) UNM, Makassar, Selasa, (19/3).

Padahal lanjut dia sebagai anak bangsa, warga yg di pulau dengan di kota memiliki hak yang sama dalam memeroleh pendidikan termasuk berupa fasilitas.

"Seharusnya tak ada diskriminasi pelayanan pendidikan. Bila perlu tenaga pengajar di pulau memiliki kesejahtraan yang lebih besar dibanding di kota," kata Syahruddin. 

Dosen Universitas Tadulako Palu ini mengungkapkan lebih dari itu, selain pelayanan pendidikan yang diskriminatif di Pangkep kata dia masih banyak tenaga pengajar yang juga  masih tak sesuai bidangnya.

Ini menujukkan bahwa masih rendahnya tingkat profesionalisme guru di daerah tersebut. Ditambah lagi, rendahnya jumlah guru yang tersertifikasi.

"Dari 1209 guru SMP baru 410 atau 34 persen diantaranya yang baru tersertifikasi," ujarnya.

Olehnya, tambah Syahruddin tugas dari pemerintah setempatlah yang harus mendukung sepenuhnya setiap program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik.

"Untuk membenahi kualitas pendidikan, nuansa politis harus dikesampingkan. Antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat juga harus sinkron," ujar pria 53 tahun ini. (*)

Berita Terkini