Ternate, Tribun-Timur.com--Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) di Ternate, Jumat (30/3/2012), mengalami
luka-luka. Dua di antaranya jatuh pingsan, dan puluhan lainnya ditangkap
petugas polisi.
Dua mahasiswi yang jatuh pingsan ini diduga
terkena gas air mata. Keduanya langsung diamankan rekan mahasiswa
lainnya. Sementara banyak mahasiswa lainnya mengalami luka-luka karena
mendapat pukulan aparat keamanan.
Sejumlah mahasiswa yang
berhasil ditangkap polisi saat terjadi bentrokan, dibawa ke kerumuman
petugas. Mahasiswa ini kemudian menjadi bulan-bulanan petugas keamanan
yang berkerumun di belakang pasukan antihuru-hara. Mereka ditendang dan
dikeroyok. Akibatnya, sekitar 4 orang mengalami luka serius di bagian
wajah dan kepala.
Adapun beberapa lainnya juga mengalami
luka-luka karena terkena lemparan batu maupun dipukul oknum petugas.
Hanya saja, sebagian besar mahasiswa yang luka itu berhasil meloloskan
diri saat ada pengejaran.
Sebanyak 37 mahasiswa ditangkap
polisi. Telepon selular milik para mahasiswa pun diambil oleh aparat
kepolisian. Termasuk atribut demonstrasi berupa bendera organisasi dan
bendera Merah Putih. "Kita amankan mereka dulu. Soal handphone
mereka kita periksa mungkin ada hal-hal yang mencurigakan," kata
Brigjenpol Affan R, Kapolda Maluku Utara yang ditemui saat turun
langsung mengamankan aksi massa.
Di satu sisi, korban luka-luka
juga dialami petugas polisi. Belum diketahui data lengkapnya, yang pasti
tidak sedikit polisi yang mengalami luka di bagian wajah dan kaki
karena terkena lemparan batu.
Setelah Dipukuli, Ponsel Mahasiswa Ternate Diambil Polisi
Editor: Imam Wahyudi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger