TRIBUN-TIMUR.COM, JEURAM - Ruslan (35), petani yang merangkap pawang ular, warga Desa Pulo Teungoh, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, ditemukan tewas akibat dipatuk dan dibelit ular piton di areal perkebunan sawit Desa Pulo Ie, kecamatan setempat, Kamis (22/3/2012) sekitar pukul 15.00 WIB.
“Saat ditemukan, kondisi korban sudah tak bernyawa dengan posisi tubuhnya dililit ular,” kata Kapolres Nagan Raya, AKBP Heri Heryandi didampingi Kapolsek Darul Makmur Iptu Suryadi menjawab Serambi (Tribunnews.com Network), Jumat (23/3/2012) kemarin.
Di Kecamatan Darul Makmur, Ruslan dikenal sebagai pemburu ular, bahkan dijuluki “pawang ular”. Setiap ular besar yang berhasil ditangkap, dia kuliti, lalu kulitnya yang bernilai ekonomis dia jual.
Untuk menangkap ular besar, Ruslan biasanya membuat perangkap khusus dari tali nilon yang cara kerjanya mirip ranjau.
Entah bagaimana kejadiannya, saat seekor piton sepanjang 6 meter dengan lingkar tubuh 50 centimeter terperangkap, justru Ruslan ikut masuk ke dalam perangkap yang ia buat sendiri itu.
Diperkirakan, ular jenis piton (Python reticulatus) itu langsung mematuk Ruslan, sehingga sang pawang tewas di dalam perangkap tersebut.
Menurut Iptu Suryadi, yang pertama tahu kematian pawang ular itu adalah sejumlah anak di Desa Pulo Ie yang hendak memancing ikan di areal kebun sawit. Temuan tersebut langsung dilaporkan anak-anak kepada warga yang sudah dewasa.
Khawatir ular tersebut masih berbahaya, warga yang dilapori pun langsung menghubungi aparat keamanan. Saat Ruslan hendak ditolong, kata Iptu Suryadi, ular yang melilit tubuh korban tak mau melepaskan lilitannya.
Akhirnya, warga menempuh jalan pintas dengan cara memotong kepala ular tersebut dengan golok.
Meski kepalanya sudah putus, tapi hewan melata itu tak jua melepaskan belitannya. Lalu polisi melepaskan tembakan ke arah ular tersebut. Setelah tubuhnya dikoyak peluru, barulah lilitannya mengendur, sehingga korban terlepas dan bisa ditolong.
Setelah diamati, ternyata Ruslan sudah tak bernyawa. Polisi menemukan bekas gigitan ular serta luka lebam di tubuh korban.
“Korban sudah kita serahkan ke keluarganya. Jumat kemarin telah dikebumikan. Sedangkan ular beserta perangkap ular yang terbuat dari nilon itu kita amankan di Mapolsek Darul Makmur,” kata Iptu Suryadi.
Pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah warga guna memastikan apakah korban memang tewas karena gigitan ular atau karena ada unsur lain.
“Kasus ini masih kita selidiki dan saksi masih kita periksa di mapolsek,” pungkas Kapolsek Darul Makmur, Iptu Suryadi.(*)