Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo Gagalkan Kenaikan Gaji DPR, Jakarta Nyaris Lumpuh

Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8), melumpuhkan lalu lintas di kawasan Senayan–Semanggi.

Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
JAKARTA LUMPUH- Sejumlah pengunjuk rasa bersitegang dengan aparat saat melakukan aksi di Jalan Pejompongan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Unjuk rasa menolak tunjangan anggota DPR berakhir ricuh. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8), melumpuhkan lalu lintas di kawasan Senayan–Semanggi.

TransJakarta terpaksa menghentikan layanan di Halte Semanggi sehingga ribuan pekerja kesulitan pulang.

Hafiz (30), karyawan swasta di SCBD, mengaku biasa menggunakan TransJakarta untuk pulang ke Cibubur.

“Hari ini nggak bisa pakai TransJakarta. Taksi online pun nggak ada yang mau ambil karena macet total,” ujarnya di JPO Semanggi.

Ia akhirnya memilih menuju LRT Kuningan meski hujan menghalangi opsi ojek motor.

Rindi (34) mengalami nasib serupa.

Ia gagal memesan taksi online meski mencoba berkali-kali.

“Ya sudah, nunggu hujan reda sambil cari alternatif,” katanya.

Baca juga: Demo di Depan Kantor DPR RI Ricuh, Pelajar Luka-luka

Di lapangan, bentrokan pecah antara polisi dan massa aksi.

Polisi menembakkan gas air mata, sementara demonstran melempari batu dan menyalakan petasan.

Sebagian massa bahkan masuk ke jalur rel dekat Stasiun Palmerah, membuat perjalanan KRL Rangkasbitung–Tanah Abang terganggu.

KAI Commuter menutup sementara jalur Tanah Abang–Palmerah.

“Kami rekayasa perjalanan dengan satu jalur dari Kebayoran ke Palmerah untuk mengangkut penumpang,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus.

Ia mengimbau pengguna KRL Rangkasbitung naik dari Stasiun Kebayoran, sementara penumpang ke arah Cikarang dan Bogor diarahkan ke Stasiun Tanah Abang atau Karet.

Polisi menutup Jalan Palmerah Timur dan memasang barikade demi keamanan.

Aksi Ricuh dan Perusakan Fasilitas
Menjelang magrib, ratusan pelajar SMA ikut bergabung dan bergerak di Tol Dalam Kota arah DPR.

Mereka merusak pembatas jalan dan rambu lalu lintas sambil meneriakkan “Bubarkan DPR!” meski hujan deras mengguyur.

Aliansi Rakyat Bergerak menyebut aksi ini sebagai “Indonesia Gelap, Revolusi Dimulai.”

Tuntutan mereka antara lain:

  • Turunkan Prabowo–Gibran
  • Bubarkan Kabinet Merah-Putih
  • Bubarkan DPR RI
  • Hentikan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia
  • Adili Fadli Zon terkait tragedi 1998
  • Tolak RKHUAP
  • Transparansi gaji anggota DPR
  • Batalkan tunjangan rumah DPR Rp50 juta/bulan
  • Gagalkan kenaikan gaji DPR

Aksi ini dipicu kemarahan publik atas kenaikan tunjangan DPR di tengah kondisi ekonomi sulit.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved