Potensi Rp180 Triliun, Wakaf Tunai Bisa Topang Pendidikan Islam
Data menunjukkan bahwa potensi wakaf uang di Indonesia mencapai lebih dari Rp.180 triliun.
Oxford University, bahkan sejak abad ke-13, sudah membangun endowment melalui Merton College. Prinsipnya mirip wakaf: harta diinvestasikan, hasilnya menghidupi lembaga secara berkelanjutan.
Pertanyaan reflektif pun muncul: Jika Harvard bisa melahirkan ilmuwan Nobel dengan dana abadi, mengapa pesantren kita tidak bisa melahirkan ulama kelas dunia dengan wakaf?
Jika Oxford bisa bertahan 800 tahun dengan dana abadi, mengapa IAIN dan UIN kita tidak bisa menata masa depan seribu tahun dengan wakaf tunai?
Harapan Para Pemimpin Umat
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa gerakan wakaf tunai bukan sekadar program teknis, tetapi sebuah budaya baru yang harus mengakar di tengah umat.
Harapannya, setiap muslim menjadikan wakaf tunai sebagai bagian dari hidupnya, sebagaimana berzakat dan bersedekah.
“Wakaf tunai ini kita desain untuk mewujudkan kemandirian madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam. Kita ingin agar generasi kita nanti belajar tanpa harus selalu menunggu anggaran negara,” tegasnya.
Ketua Badan Wakaf Indonesia Prof. Kamaruddin Amin, menyampaikan optimismenya.
Ia berharap dalam waktu dekat PTKI dapat menjadi nazhir wakaf langsung, sehingga mereka mampu mengelola dan mengembangkan dana wakaf secara produktif.
Menurutnya, “Indonesia memiliki aset wakaf yang sangat besar. Jika dikelola dengan baik, aset ini bisa menjadi kekuatan pendidikan dan sosial yang tidak tertandingi.”
Ia menekankan pentingnya sinergi dan transparansi agar masyarakat percaya dan bersemangat berwakaf.
Tantangan Gerakan Wakaf Tunai di Indonesia
Meski potensinya besar, ada tantangan yang harus dipecahkan:
1. Literasi rendah: banyak masyarakat masih melihat wakaf hanya sebatas tanah untuk masjid atau kuburan, belum memandangnya sebagai instrumen keuangan modern.
2. Transparansi: kepercayaan publik lemah bila pengelolaan tidak akuntabel. Kasus aset wakaf yang terbengkalai memperburuk citra.
Kemerdekaan dalam Perspektif Kerukunan Umat Beragama di Sulsel |
![]() |
---|
Seruan Kemenag Sulsel: Khutbah Jumat Hari Ini 'Cinta Tanah Air Bagian dari Iman' |
![]() |
---|
Bantuan Pendidikan Pemkot–Baznas Ringankan Beban Orang Tua Siswa di Parepare |
![]() |
---|
Pantai Losari Jadi Saksi Harmoni Lintas Agama Sambut Kemerdekaan di Makassar |
![]() |
---|
Kemenag dan BKPRMI Makassar Sepakat Wujudkan Satu Data Lembaga Pendidikan Al-Qur’an |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.