3 Peneliti Australia, 16 dari Indonesia Ungkap Kondisi Lingkungan dan Perubahan Iklim di Makassar
Sebanyak 3 peneliti dan ahli dari Australia, 16 peneliti dari Indonesia, 10 perwakilan pemerintah pusat dan daerah, 12 kelompok masyarakat sipil
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 3 peneliti dan ahli dari Australia, 16 peneliti dari Indonesia, 10 perwakilan pemerintah pusat dan daerah, 12 kelompok masyarakat sipil kumpul selama 2 hari, Selasa hingga Rabu (19-20/8/2025).di Makassar, Sulsel.
Mereka bertemu dalam forum Pertukaran Pengetahuan dan Inovasi atau Knowledge and Innovation Exchange (KIE) yang diselenggarakan Koneksi, Knowledge Partnership Platform Australia - Indonesia.
Forum ini merupakan tindak lanjut pengembangan 38 proyek kemitraan riset yang partisipatif di bidang lingkungan dan perubahan iklim (environment and climate change).
"(Sebanyak) 17 (proyek kemitraan riset) di antaranya berada di Indonesia Timur (Timur)," kata Team Leader Koneksi, Jana Hertz dalam pembukaan KIE di Hotel Four Points by Sheraton, Jl Andi Djemma, Makassar, Selasa hari ini.
Koneksi merupakan singkatan dari Kolaborasi untuk Pengetahuan, Inovasi, dan Teknologi, program kolaborasi antara Australia dan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan riset dan inovasi.
Program ini telah berjalan sejak tahun 2023 dan berfokus pada pembangunan jaringan peneliti, pengembangan penelitian kolaboratif, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pengetahuan dan teknologi.
Koneksi memilih Makassar sebagai kota pertama penyelenggaraan Pertukaran Pengetahuan dan Inovasi dengan tema "Komunitas yang Tanggung, Masa Depan yang Bekelanjutan".
"Makassar menjadi kota pertama roadshow Knowledge and Innovation Exchange," kata Jana.
Kenapa Makassar menjadi kota pertama?
Karena mewakili wilayah Indonesia Timur dengan tantangan sosial–ekologis yang khas, seperti kerentanan terhadap perubahan iklim.
Pada hari pertama forum Pertukaran Pengetahuan dan Inovasi, para peneliti Australia dan Indonesia memaparkan hasil riset kolaboratif dalam 5 sesi.
"Hari pertama difokuskan pada (pemaparan) dampak dari hasil-hasil riset," ujar Jana dalam pemaparannya.
Lebih lanjut, kata Jana, hasil riset inilah diskusikan dengan melibatkan peneliti, pembuat kebijakan, akademisi, organisasi masyarakat sipil, industri, dan media.
Dalam KIE hari pertama, setidaknya ada 200-an peserta dihadirkan.(*)
Pengukuhan Pengurus PGRI Makassar 2025-2030, Wali Kota Tekankan Pentingnya Kemandirian Guru |
![]() |
---|
Purbaya Yudhi Sadewa Sebut Mesin Ekonomi Pincang antara Era SBY dan Jokowi |
![]() |
---|
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Dukung KPID Sulsel, Dorong Pengawasan Media Baru |
![]() |
---|
Rangkaian Kegiatan Pesta Literasi Indonesia 2025 di Makassar, Intip Profil Pengisi Acara |
![]() |
---|
Jusuf Kalla: HUT PMI Bukan Sekadar Perayaan, tapi Ajakan untuk Tebar Kebaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.