Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aswar Hasan Wafat

In Memorium Aswar Hasan: Selamat Jalan Sahabat

Saya masih ingat ketika sudah beberapa bulan menjadi sekjen KPPSI ia belum memiliki handphone, Prof Basalamah akhirnya membelikan handphone

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar. Ini foto terbaru Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar yang diterima langsung Tribun-Timur.com dari Pimpinan Ponpes Hidayatullah ini pada Jumat, 15 Agustus 2025 

Kedekatan saya dengan Aswar Hasan berlanjut secara lebih emosional ketika ia menjadikan Abdul Qahhar Mudzakkar sebagai obyek penelitian untuk tesis magisternya. Saya dan keluarga berusaha seoptimal mungkin membantu mengakses data-data yang diperlukan. Dengan penelitian ini, Aswar Hasan kemudian tidak hanya dekat dengan saya, tapi juga dengan hampir semua saudara saya.

Sayang saya tidak pernah membaca tesis ini. Saya pernah mengusulkan supaya tesis itu diterbitkan menjadi buku. Tapi ketika itu Aswar Hasan menjawab bahwa untuk jadi  buku masih perlu diedit. Setelah itu saya tidak pernah lagi menanyakan.

Sebagai teman seperjuangan yang cukup lama tentu sangat banyak kenangan pribadi dengan Aswar Hasan. Banyak pelajaran dan inspirasi yang bisa dipetik. Salah satu yang sangat menonjol dari Aswar Hasan adalah kesederhanaan. Melihat kehidupan kesehariannya,  seolah tidak ada sama sekali kavling orientasi materi di otak dan jiwanya. Ia mengorientasikan hidupnya sepenuhnya untuk mengabdikan diri kepada perjuangan dan idealisme intelektualitas. Saya masih ingat ketika sudah beberapa bulan menjadi sekjen KPPSI ia belum memiliki handphone, padahal sangat diperlukan untuk kelancaran informasi dan komunikasi, Prof Basalamah akhirnya membelikan handphone. Ketika itu HP memang masih agak mewah untuk masyarakat luas. Tapi untuk kelas dosen seperti Aswar Hasan sudah lumrah. Menariknya, setahu saya Aswar tidak pernah mengganti nomor HP tersebut sampai akhir hayat.

Setelah tidak aktif di KPPSI kami jarang berinteraksi secara intensif. Kami biasanya hanya bertemu di acara tertentu. Tapi komunikasi kami sangat lancar, terutama via WhatsApp. Sesekali ia mengirim tulisannya atau info tertentu yang dianggap perlu saya baca. Beberapa tahun terakhir ia sebenarnya kurang sehat, terutama sejak stroke ringan. Tapi yang luar biasa ia tetap produktif menulis hingga akhir hayatnya. Sejak ia mulai kurang sehat  kalau saya bertemu atau telponan ia selalu menasihati “jaga kesehatan ta’, perjuangan masih panjang”.

Selamat berpulang sahabatku. Engkau telah melakukan banyak amal shaleh dan jejak perjuangan sebagai bekal untuk menghadap Sang Khaliq. 

Surabaya, 14 Agustus 2025

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved