Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Bersama Membangun : TP PKK & Disnakertrans Majukan UMKM

UMKM merupakan motor penggerak bagi perekonomian Indonesia khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.

Editor: Muh. Abdiwan
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
Kepala UPT Balai Pelatihan Kerja Disnakertrans Prov. Sulsel, ZULKIFLI, S.STP., M.A.P 

Opini : ZULKIFLI, S.STP., M.A.P

Kepala UPT Balai Pelatihan Kerja Disnakertrans Prov. Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM MAKASSAR - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan motor penggerak bagi perekonomian Indonesia khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.

Data Wajib Lapor Ketenagakerjaan (WLKP) menunjukkan peran signifikan  Perusahaan/UMKM di Sulawesi Selatan yang terdiri dari 37.440 mikro, 1.687 kecil, 1.352 menengah, dan 464 perusahaan besar.

Angka ini merefleksikan kontribusi besar Perusahaan/UMKM dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memicu inovasi di berbagai sektor. 

Namun tak dapat dimungkiri, banyak Perusahaan/UMKM dihadapkan pada tantangan serius.

Keterbatasan pengetahuan manajerial, akses terbatas ke permodalan, kurangnya inovasi, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang pesat (AI) menjadi salah satu  hambatan yang seringkali menyebabkan penurunan omzet dan produktivitas jika tidak dikelola dengan baik.

Di tengah arus perubahan yang terus menerus, Perusahaan/UMKM di Sulawesi Selatan bukan sekadar angka statistik, mereka juga merupakan jantung ekonomi lokal, sumber penghidupan, penciptaan lapangan pekerjaan, dan inkubator inovasi.

Beberapa Data menunjukkan banyak Perusahaan/UMKM kita masih menghadapi tantangan antara lain  keterbatasan Sumber daya Manusia, akses modal, dan adaptasi terhadap disrupsi teknologi. 

Bagaimana kita bisa memastikan Perusahaan/UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan menjadi 'unggul'? Jawabannya, saya percaya terletak pada penanaman budaya pertumbuhan (cultures of growth) dan mindset masa depan (future mindset).

Mary C. Murphy, dalam bukunya Cultures of Growth, memperluas gagasan Carol Dweck tentang growth mindset dari individu ke tingkat organisasi. Berpendapat bahwa lingkungan yang berlandaskan pada keyakinan , kemampuan dapat dikembangkan akan memicu pembelajaran yang mendalam, kolaborasi, inovasi, dan kepercayaan. 

Inilah esensi yang sedang dibangun oleh kolaborasi antara Ketua Tim dan Pengurus Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Selatan.

Kita ketahui bersama, Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai peran yang sangat krusial karena memiliki struktur yang menjangkau hingga tingkat desa sehingga pola pemberdayaan Masyarakat menjadi garda terdepan dalam menggerakkan ekonomi Masyarakat dari bawah begitu pun dengan UMKM yang ada.

Kolaborasi ini bukan sekadar Pelatihan saja ini adalah upaya untuk menciptakan sebuah culture of growth di kalangan Masyarakat dan pelaku UMKM  Sulawesi Selatan.

Melalui pelatihan yang melibatkan pakar dan praktisi, seperti menggali potensi ekonomi berbasis kearifan lokal atau peningkatan produktivitas, masyarakat/peserta didorong untuk melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. 

Mereka tidak hanya diajarkan keterampilan teknis, tetapi juga dibekali dengan pola pikir yang memungkinkan mereka beradaptasi dan berinovasi.

Ini adalah tentang menggeser fokus dari "apa yang kita miliki sekarang" menjadi "apa yang bisa kita kembangkan".

Lebih jauh lagi, inisiatif seperti Webinar Series "Indonesia Maju Sulsel Produktif" mencerminkan apa yang Scott Barry Kaufman sebut sebagai future mindset.

Dalam konteks bukunya, Kaufman sering menekankan pentingnya kemampuan untuk membayangkan masa depan, beradaptasi dengan ketidakpastian, dan memanfaatkan potensi diri secara penuh. 

Melalui pelatihan daring, Perusahaan/UMKM diajak untuk tidak terpaku pada metode lama melainkan membuka diri terhadap cara-cara baru dalam belajar dan berinteraksi.

Ini membantu mereka membangun ketahanan psikologis dan fleksibilitas kognitif yang esensial di era yang berubah cepat. Dengan kata lain, mereka diajarkan untuk "naik di atas" tantangan dan melihat peluang di balik setiap perubahan.

Pentingnya sinergi antara culture of growth dan future mindset ini tidak bisa diremehkan. Sebuah UMKM yang beroperasi dengan fixed mindset akan mudah menyerah saat menghadapi kendala.

Mereka mungkin percaya bahwa "bakat" atau "modal" adalah satu-satunya penentu kesuksesan. Sebaliknya Perusahaan/UMKM yang merangkul growth mindset akan melihat kegagalan sebagai umpan balik untuk perbaikan, bukan akhir dari segalanya.

Ditambah dengan future mindset, mereka akan proaktif mencari solusi, beradaptasi dengan teknologi baru (seperti AI yang telah disinggung sebelumnya), dan berani mengambil risiko terukur untuk pertumbuhan jangka panjang.

Saya berpandangan, keberhasilan program ini bukan hanya sekadar angka partisipasi, melainkan tergambar jelas dari peningkatan signifikan pada penjualan dan profitabilitas Perusahaan/UMKM yang telah mengikuti pelatihan.

Ini adalah bukti nyata bahwa investasi pada pengetahuan dan keterampilan akan membuahkan hasil ekonomi yang konkret.

Pelatihan bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan pendorong utama bagi Perusahaan/UMKM untuk mengimplementasikan pengetahuan baru dan berinovasi dalam usaha mereka.

Mari kita terus dukung dan kembangkan program semacam ini. Guna mencapai Sulawesi Selatan yang "Maju dan Berkarakter" sesuai dengan Visi dan Misi Gubernur Sulawesi Selatan dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, kita membutuhkan lebih dari sekadar keterampilan, kita membutuhkan mindset yang terus tumbuh dan berorientasi pelayanan ke masa depan guna peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

Tags
PKK
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved