Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demi Tugas Mulia, Paskibra Jeneponto Hadapi Latihan Ekstra Ketat

Latihan yang dimulai sejak Juni ini sudah memasuki tahap krusial menjelang upacara HUT ke-80 kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025.

TRIBUN-TIMUR.COM
Suasana latihan Paskibra di Lapangan Pastur, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (12/8/2025) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM - 75 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus digembleng di Lapangan Pastur, Kecamatan Binamu, Selasa (12/8/2025) sore.

Latihan yang dimulai sejak Juni ini sudah memasuki tahap krusial menjelang upacara HUT ke-80 kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025.

Pelatih, Dedi Hendra Saputra menyebut progres peserta sudah mengalami kemajuan pesat.

"Alhamdulillah Paskibra yang dilatih sudah ada sekitar 80 persen keberhasilannya," kata Dedi di lokasi.

Pelatih berlatar belakang anggota Duta Pancasila Purnapaskibraka Indonesia (DPPI) Jeneponto ini juga menyebut perkembangan setiap peserta. 

Latihan yang awalnya berat kini mulai membuahkan hasil.

"Untuk segi kemandirian, kesehatan, kemudian segi fisiknya mereka alhamdulillah karena hari pertama itu banyak yang jatuh sekarang sudah semakin maju dan mereka antusias," ujarnya.

Metode pelatihan tahun ini berbeda dengan sebelumnya. 

Tim pelatih menerapkan aturan terbaru dari pusat.

"Kami dari tim pelatih mempergunakan metode aturan dari pusat, bahwa kelompok delapan itu mutlaknya kita buatnya dua tim, ada delapan tim merah dan delapan untuk tim putih," jelasnya.

Jumlah anggota yang terpilih pun sudah ditetapkan. 

Jika ada yang mundur, posisinya langsung diganti.

"Kalau ada pengurangan, misalnya ada yang mengundurkan diri itu terganti dengan cadangan sesuai hasil seleksi kemarin, sesuai peringkat," tambahnya.

Para anggota Paskibra berasal dari pelajar SMA, SMK dan MAN di Jeneponto.

Materi latihan yang diberikan tidak hanya soal fisik, tapi juga teknik dan pembinaan mental.

"Setelah pelatihan fisik, kemudian LKBB (Latihan Keterampilan Baris Berbaris), teknik formasi dengan naik turun tangga, proses pelipatan bendera, naik turun bendera," ungkapnya.

Selain itu, peserta juga mendapat pembekalan wawasan kebangsaan dan pembinaan karakter.

Namun selama masa pelatihan, anggota Paskibra tidak leluasa bertemu keluarga.

"Dari tanggal 2 sampai ke tanggal 18 Agustus kami hanya mempergunakan dua hari untuk masa penjengukan karena mereka harus fokus untuk pengibaran merah putih," tegasnya.

Rutinitas anggota Paskibra dimulai sejak subuh hingga sore.

Semua dijalani dengan disiplin tinggi.

"Setelah shalat subuh kemudian joging atau olahraga bersama, sarapan dan bersih-bersih lalu masuk ke lapangan latihan jam 7:00 Wita, istirahat jam 11:30 wita," ujarnya.

"Kembali latihan ke lapangan jam 14:00 Wita sampai jam 17:30 Wita," sambungnya.

Dedi berharap, persiapan yang dilakukan bisa memuaskan di hari puncak HUT ke-80 RI.

"Semoga pelaksanaan pengibaran 17 Agustus 2025 ini berjalan suskes, lancar dan diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga apa yang dicita-citakan adek-adek bisa tercapai," terangnya.

"Paskibraka itu adalah awal untuk mengejar mimpinya masing-masing," pungkasnya.

Pelatih lainnya, Aipda Iqbal Ilyas membeberkan tugas khusus tim merah dan putih yang masing-masing beranggotakan delapan orang.

Mereka akan bertanhgung jawab untuk pengibaran dan menurunkan bendera.

"Nanti kita lihat hasil kesepakatan pelatih, apakah tim merah yang akan mengibarkan bendera dan tim putih untuk penurunan bendera, ataukah sebaliknya," jelas Iqbal.

"Sehari menjelang upacara HUT kita umumkan, apapun hasilnya mereka harus siap," pungkasnya.

Prajurit Kodim 1425 Jeneponto, Serma Asri Beta juga menjadi pelatih dalam proses latihan Paskibra ini.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved