Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lipsus Sampah Antang

Warga Antang Tersiksa Bau Sampah TPA

Bau menyengat dari TPA Antang dikeluhkan warga. Prof Aminuddin sebut berisiko picu ISPA dan penyakit kulit jika tak segera ditangani.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur/Renaldi
SAMPAH ANTANG – Warga Kompleks Unhas Antang, Syahrul Marzuki, saat ditemui di kawasan Antang, Makassar, Jumat (1/8/2025). Ia mengeluhkan bau busuk dari TPA yang tercium tiap hari 

“Juga bisa menyebabkan penyakit kulit, dermatitis, serta penyakit mata,” ujarnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Kamis (31/7/2025).

Menurutnya, tumpukan sampah menggunung berdampak buruk terhadap kesehatan.

“Secara kesehatan memang berdampak sebenarnya. Kalau pakai indikator normal, di mana saja tempat sampah itu pasti jadi masalah,” tegasnya.

Dosen berusia 58 tahun itu menegaskan, penyakit akibat sampah sebenarnya bisa dihindari jika pengelolaannya dilakukan dengan baik.

Ia mendengar Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berencana menggandeng pihak luar untuk pengelolaan sampah.

“Pengelolaan sampah butuh fokus, karena ini masalah mendasar. Mulai dari bayi sampai orang meninggal pasti menghasilkan sampah,” jelasnya.

Pemerintah harus serius, minimal menyediakan anggaran. Ia mencontohkan negara lain berhasil mengatasi persoalan sampah dengan teknologi.

“Kita bisa selesaikan kalau serius, fokus, dan benar dalam penanganannya,” katanya.

Prof Aminuddin juga menyarankan agar pos anggaran dialihkan untuk pengadaan peralatan pengolahan sampah canggih.

Jika dikelola dengan benar, sampah bisa jadi sumber ekonomi.

“Sampah bisa diolah jadi energi, pupuk, dan plastik bisa didaur ulang,” sebutnya.

Menurutnya, jika Wali Kota bisa menyelesaikan masalah ini, akan menjadi amal jariyah.

Ia juga mendorong Pemkot Makassar turun ke masyarakat sekitar TPA Antang untuk memberikan edukasi dan bantuan alat pelindung diri seperti masker.

“Perlu posko kesehatan, supaya warga bisa langsung diperiksa tanpa harus ke puskesmas. Ini juga bisa meminimalkan penyebaran penyakit,” sarannya.

Tak hanya itu, pengolahan sampah sebaiknya dimulai dari rumah.

Pemkot diminta menyediakan tempat pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu di pemukiman warga.

“Jadi tak ada penumpukan, karena sampah sudah dipilah sejak dari rumah,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved