Nasyiatul Aisyiyah Sulsel
PW Nasyiatul Aisyiyah Sulsel Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Lewat Pelatihan Pemanfaatan TikTok
Pimpinan Wilayah (PW) Nasyiatul Aisyiyah Sulawesi Selatan menghadirkan program inovatif untuk mendorong kemandirian ekonomi.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pimpinan Wilayah (PW) Nasyiatul Aisyiyah Sulawesi Selatan menghadirkan program inovatif untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan.
Nasyiatul ‘Aisyiyah adalah organisasi otonom perempuan muda Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang keislaman, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan perempuan, dengan fokus pada kaderisasi perempuan muda Islam usia 18–40 tahun.
Caranya adalah memanfaatkan potensi media sosial seperti TikTok sebagai salah satu kanal pengembangan usaha. Kegiatan ini berlangsung di Makassar Creative Hub, Sabtu (2/8/2025).
Ketua PW Nasyiatul Aisyiyah Sulsel, Darnawati Rajab, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membuka ruang bagi perempuan agar bisa mengembangkan potensi ekonomi secara mandiri, salah satunya melalui platform digital yang tengah populer.
“Lewat kegiatan ini, kita mendorong perempuan agar melek teknologi, khususnya penggunaan aplikasi TikTok sebagai sarana untuk promosi usaha dan sumber penghasilan,” ujar Darnawati.
Sebagai bentuk implementasi, pihaknya menghadirkan content creator Rusnah Mursalim untuk memberikan pelatihan langsung mengenai strategi memanfaatkan TikTok secara produktif. Dalam sesi tersebut, Rusnah menjelaskan berbagai fitur TikTok seperti live streaming, TikTok Shop, dan monetisasi konten yang bisa dijadikan peluang usaha dari rumah.
Baca juga: Gandeng Nasyiatul ‘Aisyiyah Gowa, Tim Dosen Unismuh Makassar Gelar Pengabdian Masyarakat
“TikTok hari ini bukan hanya tempat hiburan, tapi bisa menjadi ladang penghasilan. Banyak fitur seperti keranjang kuning, siaran langsung, dan afiliasi yang bisa dimanfaatkan, apalagi oleh ibu rumah tangga atau perempuan muda,” jelas Rusnah dalam pemaparannya.
Tak hanya fokus pada media digital, kegiatan juga dilengkapi dengan sesi demo masak bekerja sama dengan Tepung Kanji Rumah Kelinci. Demo ini menampilkan resep “Anti GTM” atau Gerakan Tutup Mulut untuk membantu para ibu menyajikan menu bergizi yang disukai anak-anak.
Sekretaris Departemen Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Uswatun Hasanah, menyampaikan bahwa acara ini terbuka untuk masyarakat umum, tidak terbatas hanya pada kader Nasyiatul Aisyiyah.
“Kami ingin menjadikan Nasyiah sebagai ruang belajar terbuka bagi semua perempuan muda. Prinsip inklusifitas ini penting agar setiap perempuan bisa bertumbuh dan mandiri secara ekonomi, baik secara tradisional maupun digital,” ungkapnya.
Program ini menjadi bagian dari transformasi pendekatan Nasyiatul Aisyiyah dalam merespons tantangan zaman dengan memadukan edukasi keterampilan digital dan ekonomi kreatif berbasis komunitas.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.