Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

Penjelasan Kepala SMKN 1 Gowa Terkait 2 Siswi DO Usai Acungkan Jari Tengah ke Guru

Sebelumnya 2 siswi SMKN 1 Gowa bernisial RA dan NF yang masih duduk di kelas 1 menunjukan sikap arogan saat ditegur gurunya di jam pelajaran.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
Istimewa/SMKN 1 Gowa
SMK GOWA - Kepala Sekolah SMKN 1 Gowa, Muchlis Jufri saat memanggil dua siswi dan orang tuanya usai viral acungkan jari tengah ke guru saat proses belajar mengajar, Jumat (2/8/2025) 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Sebuah video memperlihatkan siswi SMKN 1 Gowa mengacungkan jari tengah ke arah gurunya viral di media sosial.

Akibat aksi tak pantas itu, dua siswi kelas 1 SMKN 1 Gowa berinisial RA dan NF dikeluarkan atau drop out (DO).

Kepala SMKN 1 Gowa, Muchlis Jufri, membenarkan peristiwa tersebut. 

Ia menjelaskan kronologi kejadian berawal siswi RA  berdiri dari bangkunya lalu menunjuk guru dengan jari tengah.

Teman sebangkunya, NF  merekam dan menyebarkan video ke media sosial.

“Tindakan ini bukan spontan. Saat guru masuk dan mengabsen, RA sudah bersiap dari tempat duduk. Temannya sempat melarang, tapi dia tetap naik ke depan dan mengacungkan jari tengah,” ujar Muchlis, Sabtu (2/8/2025).

Menurutnya, video itu sengaja diviralkan karena disertai tulisan provokatif seperti “dosa banget”. Kedua siswi akhirnya dikeluarkan dari sekolah.

Aksi tak pantas itu terjadi saat proses belajar mengajar di ruang kelas 1 SMKN 1 Gowa di Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Jukir Pasar Kalimbu Makassar Ditangkap Usai Viral Aniaya Pedagang Sayur

Aksi siswi RA mengacungkan jari tengah usai guru  bersangkutan memberikan tugas kepada siswanya melalui grup WhatsApp. 

Namun, saat itu, guru rupanya salah mengirim emoticon jari tengah.

Setelah itu, pada saat pembelajaran dan guru bernama Mansur mengabsen muridnya, tetiba RA mengacungkan jari tengah

Sedangkan NF disebut merekam pakai Iphone baru miliknya dan diupload di sosmed hingga viral.

Keesokan harinya, Kamis (31/7/2025), kedua orang tua siswi tersebut dipanggil ke sekolah untuk klarifikasi hal tersebut.

Meski sempat membantah, dua siswi tersebut akhrinya mengakui perbuatannya

“Kami sudah mengambil keputusan tegas dengan mengeluarkan dua siswi tersebut," jelasnya

Muchlis mengatakan keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Gowa, komite sekolah, dan orang tua siswa. 

Ia menyebut tidak ada yang keberatan atas keputusan tersebut.

Selain itu, kata dia, keputusan itu juga diambil karena desakan para alumni dan viralnya di sosmed hingga ditonton 5,8 juta

Muchlis mengungkapkan untuk mengantisipasi hal serupa tak terulang sekolah rutin mengadakan pembinaan karakter setiap Jumat pagi melalui kegiatan literasi Alquran sesuai intruksi Gubernur Sulsel.

"Di situ biasa saya kasi ceramah siraman rohani. Sambil saya jadikan contoh agar hal serupa tak terulang," ucapnya.

“Video ini kami jadikan bahan pembelajaran agar tidak ditiru. Kami juga imbau siswa menghapus videonya dari ponsel,” sambungnya.

Soal penggunaan HP, sekolah hanya mengizinkan saat diperlukan dalam kegiatan belajar dan atas izin guru.

Muchlis berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dan meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh potongan video di media sosial.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved